Berita

Mantan presiden Jacob Zuma/Net

Dunia

Marak Pembakaran Truk Barang, Militer Afrika Selatan Turunkan Pasukan di Empat Provinsi

SABTU, 15 JULI 2023 | 07:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Militer Afrika Selatan telah menurunkan pasukan di empat provinsi setelah setidaknya 21 truk pengangkut barang dibakar di jalan-jalan nasional di beberapa bagian negara itu selama seminggu terakhir.

Laporan The National pada Jumat (14/7) mengungkapkan bahwa polisi sedang memburu 12 tersangka yang diduga berada di balik serangan. Motifnya sendiri masih belum terungkap.

"Ini adalah operasi yang terorganisir dan canggih," kata Menteri Kepolisian Bheki Cele dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh media pemerintah, mengklaim itu mungkin sabotase ekonomi.


Para tentara dikerahkan pada Jumat di provinsi utara Limpopo dan Mpumalanga, provinsi timur KwaZulu-Natal, dan provinsi tengah Free State.

"Tentara akan mendukung polisi dalam menanggapi serangan truk," kata Departemen Pertahanan Afrika Selatan.

Negara ini sedang dilanda kekhawatiran akan terjadi kekacauan kembali setelah peristiwa protes mematikan pada Juli 2021, yang menewaskan lebih dari 350 orang.

Bisnis dijarah dan dibakar dalam demonstrasi yang dipicu oleh pemenjaraan mantan presiden Jacob Zuma atas tuduhan menghina pengadilan.

Cele mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pembakaran terkait dengan kasus pengadilan.

"Dua puluh satu truk telah dibakar sejak Minggu di provinsi Limpopo, Mpumalanga dan KwaZulu-Natal," tambahnya.

Hari pertama serangan truk yang terjadi pada Minggu (9/7) adalah peringatan kedua dimulainya kekerasan tahun 2021.

"Apa pun motifnya, penegak hukum negara tetap siaga tinggi dan bekerja keras untuk mencegah lebih banyak serangan, dan juga menemukan individu atau geng preman yang sangat ingin menyebabkan kekacauan di jalan kita," kata Cele.

Pada Kamis, pengadilan konstitusional memerintahkan Zuma untuk menjalani sisa hukuman 15 bulannya di penjara. Pengadilan tidak menerima pembebasan lebih awal dengan alasan medis, menyebutnya itu tidak layak.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya