Berita

Mendag Zulhas saat terima kunjungan Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa/INTA/Ist

Politik

Terima Kunjungan INTA, Zulhas Tegaskan Indonesia Siap Selesaikan IEU-CEPA Tahun 2024

KAMIS, 22 JUNI 2023 | 02:49 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerima kunjungan Komite  Perdagangan Internasional Parlemen Eropa (European Parliament's Committee on International  Trade/INTA) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu, (21/6).

Pada kunjungan  tersebut dibahas perkembangan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif  Indonesia-Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership  Agreement/IEU-CEPA).

Zulhas mengungkapkan, IEU-CEPA merupakan agenda prioritas Indonesia. Untuk itu, Indonesia siap menyelesaikan perundingan IEU-CEPA pada 2024 sesuai arahan Presiden RI Joko  Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.


“Untuk itu, kami meminta dukungan Parlemen Eropa, khususnya Komite INTA, dalam penyelesaian  negosiasi ini,” tandas Mendag Zulkifli Hasan.

Selain IEU-CEPA, Zulhas juga menyampaikan keberatan atas kebijakan lingkungan baru Uni  Eropa terkait deforestasi karena berpotensi berdampak negatif pada sektor pertanian Indonesia,  terutama untuk petani kecil.

“Kebijakan ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama dan dapat  berdampak negatif pada petani skala kecil. Indonesia berharap Uni Eropa dapat membatalkan  regulasi ini,” ungkap Pria yang juga Ketua Umum DPP PAN itu.

Uni Eropa telah menerbitkan Regulasi Deforestasi dan  Degradasi Hutan pada 9 Juni 2023. Kebijakan tersebut mewajibkan uji tuntas untuk produk-produk  pertanian dan kehutanan tertentu sebagai persyaratan untuk masuk ke pasar Uni Eropa.

Penanganan sengketa di Dispute Settlement Body Organisasi Perdagangan Dunia (Wold Trade  Organization/WTO) juga turut diangkat pada pertemuan tersebut.

Mendag Zulkifli Hasan  mengungkapkan, Indonesia mendukung sistem perdagangan multilateral, termasuk prinsip, aturan,  dan ketentuan WTO.  
“Indonesia menghormati kebebasan suatu negara untuk menjadi lebih maju berdasarkan  kemampuan dan sumber daya negara tersebut. Untuk itu, diharapkan negara lain juga  menghormati Indonesia,” tegas Zulhas.  

Saat ini, terdapat tiga kasus Indonesia dengan Uni Eropa di WTO, yaitu larangan ekspor nikel  Indonesia (DS592), kebijakan Uni Eropa terhadap produk minyak sawit (DS593), serta pengenaan  bea masuk imbalan (BMI) dan bea masuk anti-dumping (BMAD) oleh Uni Eropa terhadap baja  Indonesia (DS616).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya