Seekor merpati Homer Belgia terbang keluar loteng saat pelatihan untuk membawa pesan polisi, di distrik Cuttack, negara bagian timur Odisha, India, pada 9 Juni 2023/Reuters
Di era teknologi yang berkembang pesat saat ini, polisi di negara bagian Odisha, India Timur masih mempertahankan tradisi merpati pos untuk digunakan saat terjadi bencana yang memutuskan hubungan komunikasi.
Tradisi yang berasal dari masa pemerintahan kolonial Inggris ini masih tetap dilestarikan, di mana kantor polisi menggunakan burung-burung itu untuk berkomunikasi satu sama lain.
Saat ini, layanan merpati pos negara bagian tersebut tercatat telah mempekerjakan lebih dari 100 ekor merpati Homer Belgia.
"Kami menjaga dan melestarikan merpati ini karena nilai warisan mereka dan untuk generasi mendatang," kata seorang inspektur jenderal polisi di distrik Cuttack, Satish Kumar Gajbhiye.
Polisi mengungkapkan bahwa merpati pos, yang dapat terbang dengan kecepatan 55 km per jam dan menempuh jarak hingga 800 kilometer ini telah terbukti membantu setidaknya dua kejadian bencana dalam empat dekade terakhir di wilayahnya.
Burung-burung ini telah memainkan perannya saat jalur komunikasi terputus pada 1999 lalu akibat angin topan hebat yang melanda wilayah pesisir, serta pada 1982 saat terjadi banjir dahsyat di beberapa bagian negara bagian, dengan membawa pesan yang ditulis di atas kertas tipis, dimasukkan ke dalam kapsul, dan diikatkan pada kaki mereka.
Mengutip
Asia One, Selasa (20/6), menurut pelatih merpati, mereka telah melatih burung itu pada usia lima hingga enam minggu. Seiring bertambahnya usia, merpati dikeluarkan agak jauh dari tempat tinggal mereka dan secara naluri terbang kembali ke tempat perlindungan mereka.
"Jaraknya ditingkatkan secara bertahap, dan dalam waktu 10 hari, mereka dapat kembali dari jarak sekitar 30 km," kata seorang pelatih, Parshuram Nanda.
Namun, kini dengan kemajuan komunikasi modern, peran merpati pos di India disebut lebih banyak digunakan untuk acara-acara yang bersifat seremonial, seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Republik.