Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rekor dalam Sewindu, 307 Orang Dieksekusi di Iran Tahun Ini

KAMIS, 01 JUNI 2023 | 20:19 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di sepanjang 2023 ini, Iran tercatat telah mengeksekusi lebih dari 300 orang. Tertinggi terjadi pada Mei lalu, berdasar angka bulanan sejak 2015 lalu.

Angka tersebut dirilis oleh kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia, Kamis (1/6).

Menurut laporan itu, setidaknya 307 orang telah dieksekusi pada 2023, meningkat lebih dari 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


“Sedikitnya 142 orang dieksekusi pada Mei, angka bulanan tertinggi sejak 2015, yang berarti rata-rata lebih dari empat orang digantung setiap hari bulan lalu di Republik Islam itu,” kata kelompok tersebut.

Para pegiat ham menuduh Iran meningkatkan eksekusi untuk menimbulkan ketakutan pada penduduk untuk memadamkan gerakan protes yang meletus pada bulan September di negara itu.

“Tujuan intensifikasi eksekusi Republik Islam sewenang-wenang adalah untuk menyebarkan ketakutan masyarakat untuk mencegah protes dan memperpanjang pemerintahan berkuasa,” kata direktur IHR, Mahmood Amiry-Moghaddam.

Baru-baru ini tujuh pria telah digantung dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan protes, tetapi para aktivis mengatakan eksekusi telah melonjak dalam kasus-kasus yang tidak terlalu terkenal, terutama terkait dengan narkoba dan pembunuhan, dan etnis minoritas yang kerap menjadi sasaran secara tidak proporsional.

Seperti dikutip dari Alarabiya, sekitar 59 persen, atau 180 orang dari mereka yang digantung tahun ini telah dieksekusi karena tuduhan terkait narkoba.

Sementara lebih dari 20 persen dari mereka yang dieksekusi berasal dari minoritas Sunni Baluch di tenggara negara itu, dan yang lainnya merupakan para demonstran yang terkait dengan protes Mahsa Amini.

Menurut Amnesti Internasional, Republik Islam mengeksekusi lebih banyak orang setiap tahunnya daripada negara lain selain China. Untuk itu para kelompok ham menyerukan agar komunitas internasional dapat memerhatikan kasus tersebut.

“Jika komunitas internasional tidak menunjukkan reaksi yang lebih kuat terhadap gelombang eksekusi saat ini, ratusan lainnya akan menjadi korban mesin pembunuh mereka dalam beberapa bulan mendatang,” tambah direktur IHR.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya