Berita

KTT G7 di Hiroshima, Jepang/Net

Dunia

Taiwan dan Laut China Selatan Dibahas KTT G7, Beijing Meradang

MINGGU, 21 MEI 2023 | 10:24 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China menyatakan ketidakpuasan yang kuat terhadap komunike yang dihasilkan KTT G7 lantaran turut membahas isu-isu seputar Taiwan, Xinjiang, hingga Laut China Selatan.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (20/5), jurubicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan pendekatan G7 tidak memiliki kredibilitas internasional apa pun.

"G7 bersikeras memanipulasi isu-isu terkait China, mencoreng dan menyerang China. China mengungkapkan ketidakpuasannya yang kuat dan oposisi yang tegas dan telah mengajukan protes resmi kepada Jepang, negara tuan rumah KTT, serta pihak terkait lainnya," ujar jubir tersebut, seperti dikutip Reuters.

Komunike G7 menyerukan China agar tidak melakukan kegiatan campur tangan, serta menyatakan keprihatinan tentang dugaan pelanggaran kemanusiaan di Tibet dan Xinjiang.

Di dalamnya, para pemimpin tujuh negara kaya juga menyatakan keprihatinan mendalam atas sengketa teritorial di Laut China Selatan, meski tidak langsung menuduh China melakukan pemaksaan.

Lebih lanjut, Beijing juga didesak oleh G7 untuk menggunakan pengaruhnya untuk menekan Rusia agar mengakhiri invasinya ke Ukraina.

Pernyataan G7 menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, tetapi Beijing menanggapinya dengan mengkritik blok tersebut karena tidak menunjukkan perlawanan yang jelas terhadap kemerdekaan Taiwan.

"G7 meneriakkan bahwa mereka ingin bergerak menuju dunia yang damai, stabil, dan sejahtera. Namun faktanya justru menghambat perdamaian dunia, merongrong stabilitas kawasan, dan menghambat pembangunan negara lain," kata jubir itu.

Komunike Hiroshima adalah hasil negosiasi antara negara-negara G7, yang memiliki pendekatan berbeda tentang cara menghadapi China.

Beberapa negara termasuk Amerika Serikat menyukai garis yang lebih kuat sementara yang lain di Eropa ingin menghindari konfrontasi lebih lanjut.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya