Berita

Bendera partai politik di halaman Kantor KPU RI/RMOL

Politik

Media Sosial Mulai Mengancam Integritas Parpol, Publik Makin Apatis

KAMIS, 18 MEI 2023 | 16:18 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Integritas dan efektivitas partai politik (parpol) yang selama ini menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat semakin diragukan.

Pengamat politik Ray Rangkuti mencermati, ada perubahan sosial dan perilaku publik terhadap parpol imbas lahirnya media sosial.

“Jadi kita lihat perubahan-perubahan yang begitu besar, (ini) efek dari ditemukannya media sosial,” kata Ray Rangkuti kepada wartawan, Kamis (18/5).

Pergeseran peran parpol ini bisa dilihat dari peristiwa terbaru, saat salah seorang anak muda mengkritik infrastruktur jalan rusak di Lampung. Kritik yang disampaikan Bima Yudho Saputro melalui media sosial TikTok ini bahkan membuat Presiden Joko Widodo turun langsung ke Lampung.

Belum lagi curhatan seorang guru PNS di Pangandaran, Jawa Barat bernama Husein Ali. Masih melalui media sosial, ia mengungkap ada pungutan liar di institusi pendidikan hingga menjadi konsumsi publik.

Fenomena ini, kata Ray, memperlihatkan kecenderungan publik tidak lagi menyerahkan aspirasinya kepada wakil rakyat, melainkan lebih memilih menggunakan medsos sebagai ruang aspirasi baru yang lebih konkret.

Hal ini pun menjadi peringatan tersendiri bagi parpol dan lembaga legislatif yang mulai kehilangan peran.

“Usia legislatif, saya kira sudah mulai di ambang senja. Apakah model politik legislasi yang disebut dengan partai relevan di masa mendatang dengan dunia medsos yang lebih terbuka?” kritiknya.

Kondisi ini diamini juga oleh anggota DPR Fraksi PDIP, Eriko Sotarduga. Ia mengakui tingkat kepercayaan publik terhadap parpol masih rendah. Ada tiga hal yang ia cermati dari kecenderungan anak muda dalam menilai parpol, yakni korupsi, sustainable energy, dan ekonomi UMKM.

Khusus korupsi, Eriko mengingatkan tidak ada parpol yang mengajarkan korupsi. Dia menegaskan korupsi merupakan perilaku personal.

“Partai yang akan bertanggung jawab kalau kadernya melakukan kesalahan. Kalau sekarang, partai bisa menyampaikan konsekuensi dari liberalisme parpol,” ujar Eriko.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sri Mulyani Serahkan Kenaikan PPN 12 Persen ke Pemerintahan Prabowo

Senin, 20 Mei 2024 | 20:02

HET Beras Bakal Naik Permanen Setelah 31 Mei Mendatang

Senin, 20 Mei 2024 | 19:57

MKD Imbau Masyarakat Tak Tergiur Beli Pelat DPR Palsu

Senin, 20 Mei 2024 | 19:54

HIPMI Minta Pemerintah Jangan Impor Saat Panen Raya Jagung

Senin, 20 Mei 2024 | 19:43

KPD: Persoalan Administratif di Bawaslu, Bukan Ranah MK

Senin, 20 Mei 2024 | 19:31

Partai Gelora Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pemilu

Senin, 20 Mei 2024 | 19:31

HIPMI: BUMN Pangan dan Bulog Gagal Kelola Hasil Panen Jagung

Senin, 20 Mei 2024 | 19:15

Otak Branding "Gemoy" Sukses Bikin Forum Digital Marketing Pecahkan Rekor

Senin, 20 Mei 2024 | 19:07

Patuh Putusan PTUN, Nurul Ghufron Tegaskan Tak Akan Hadiri Sidang Dewas KPK

Senin, 20 Mei 2024 | 19:03

Pemerintah Harus Kembangkan Potensi Gen Z Sambut Bonus Demografi

Senin, 20 Mei 2024 | 18:59

Selengkapnya