Pengamat politik Refly Harun mengulas pernyataan politisi PDIP Adian Napitupulu yang mengingatkan agar Presiden Joko Widodo tidak mengerahkan relawannya untuk mendukung salah satu calon presiden (capres).
“Apakah itu artinya dia (Adian) sudah menangkap Jokowi tidak akan dukung all out Ganjar,” kata Refly dikutip dari channel Youtubenya, Rabu (17/5).
“Atau Jokowi akan tinggalkan Ganjar untuk mendukung Prabowo Subianto,” kata Refly lagi.
Namun demikian, pakar hukum tata negara ini memiliki kesamaan pendapat bahwa presiden tidak boleh berpihak, apalagi menjadi tim sukses salah satu capres.
Menurut Refly, seorang presiden memang memiliki hak untuk memilih, akan tetapi ada waktunya ketika pasangan calon presiden dan wakil presiden telah ditetapkan secara resmi oleh KPU, atau pada saat dimulainya kampanye.
“Kalau sekarang harusnya dia (Jokowi) bersikap sebagai negawaran yang netral. Karena kalau tidak akan terjadi yang namanya
abuse of power,” pungkas Refly.
Sebelumnya, Adian Napitupulu yang saat ini ditugaskan oleh PDIP menjadi wakil ketua koordinator relawan Ganjar mengingatkan Presiden Jokowi untuk netral.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak boleh berpihak mengarahkan relawannya untuk mendukung salah satu capres di Pilpres 2024.
Dalam dialog “Political Show” yang disiarkan CNN Indonesia TV, Senin (15/5) malam, Adian secara tegas mengatakan Jokowi harus menempatkan diri sebagai presiden dan tidak bisa berpihak pada salah satu capres. Adian yakin, Jokowi tahu soal ini.