Berita

Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino/Ist

Politik

GMNI: KTT ASEAN Harus Menjiwai Doktrin Soekarno-Macapagal

JUMAT, 12 MEI 2023 | 01:21 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Perhelatan konferensi tingkat tinggi atau KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang dibuka Presiden RI Joko Widodo pada Rabu kemarin (10/5) menjadi momen kelima bagi Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino menyampaikan, KTT ASEAN kali ini perlu dijiwai oleh spirit yang relevan di tengah persaingan geopolitik global yang menjadikan Asia Pasifik sebagai episentrum perdagangan dan persaingan politik global, yang kerap disebut “Abad Pasifik”.

Spirit yang relevan tersebut menurut Arjuna adalah Doktrin Soekarno-Macapagal.


“KTT ASEAN kali ini harus dijiwai oleh Doktrin Soekarno-Macapagal yang menyatakan bahwa ‘urusan Bangsa Asia diselesaikan oleh Bangsa Asia sendiri’. Doktrin ini penting di tengah persaingan geopolitik di abad Pasifik,” jelas Arjuna, melalui keterangannya, Kamis (11/5).

Menurut Arjuna, saat ini semua negara adidaya mengarahkan kebijakan luar negerinya ke wilayah Asia Pasifik. Seperti Amerika Serikat yang telah mengarahkan fokusnya ke Asia Pasifik pascadoktrin “Pivot to Asia” yang dikeluarkan oleh Obama.

Inggris mengeluarkan doktrin “Indo-Pacific tilt". Jerman dalam “Policy guidelines for the Indo-Pacific” juga menyatakan kawasan Asia Pasifik merupakan prioritas kebijakan luar negeri Jerman. Tak ketinggalan, China dengan strategi "String Of Pearl" juga mengarahkan politik luar negerinya ke Asia Pasifik.

“Jadi saat ini Asia Pasifik jadi medan pertempuran geopolitik. Maka KTT ASEAN jangan hanya jadi pertemuan seremonial belaka. Namun harus bervisikan pandangan politik  bersama sebagai kesatuan geopolitik,” tambah Arjuna

Apalagi, lanjut Arjuna, negara-negara adidaya saat ini juga gencar membangun aliansi ekonomi dan pertahanan guna berebut hegemoni di wilayah Asia Pasifik. Sebut saja AUKUS, QUAD, Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), Trans-Pacific Partnership, yang digagas oleh coalition of the willing, Amerika Serikat dkk.

Serta China dengan Inisiatif One Belt and One Road (OBOR), juga sebagian besar menyasar wilayah Asia Pasifik.

“Doktrin Soekarno-Macapagal sangat relevan di tengah para adidaya berebut pengaruh dan hegemoni di Asia Pasifik. Persaingan geopolitik semakin ketat. Negara-negara ASEAN mesti punya kesadaran geopolitik bersama,” tuturnya.

Secara geopolitik, Asia Tenggara memiliki dua kawasan strategis yang sangat bernilai yakni Laut China Selatan dan Selat Malaka. Laut China Selatan selain sebagai jalur perdagangan juga menyimpan cadangan minyak dan gas alam yang besar. Sedangkan Selat Malaka adalah jalur perdagangan tersibuk di dunia.'

Sebanyak 50.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia. Selat Malaka merupakan “choke points” yang sangat strategis bagi proyeksi armada angkatan laut negara-negara yang memiliki kepentingan di Kawasan Asia Pasifik. Bahkan, Selat Malaka juga dapat menjadi “alat” dalam rangka forward presence ke seluruh penjuru dunia.

“Asia Tenggara adalah kawasan penting di Asia Pasifik. Bahkan menjadi pintu gerbang di kawasan Indo-Pasifik. Untuk itu, di Asia Tenggara rawan menjadi ladang proxy war. Maka negara-negara ASEAN jangan sampai hanya menjadi korban proxy war negara adidaya. Sudah semestinya kembali ke Doktrin Soekarno-Macapagal,” tutup Arjuna.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya