Berita

Perwakilan Desa Adat di Bali bertemu DPRD Bali untuk mempertanyakan kelanjutan proyek Terminal Khusus Liquefied Natural Gas (Tersus LNG) Sidakarya/Ist

Nusantara

Ditolak Luhut, Perwakilan Desa Adat Bali Pertanyakan Nasib Tersus LNG Sidakarya ke DPRD

RABU, 12 APRIL 2023 | 19:18 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pembangunan Terminal Khusus Liquefied Natural Gas (Tersus LNG) di Sidakarya, Denpasar, Bali terancam batal setelah ditolak Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Hari ini, warga desa adat mendatangi DPRD Tingkat I Bali untuk mempertanyakan nasib pembangunan LNG Sidakarya. Mereka berasal dari Desa Adat Sidakarya, Desa Adat Sesetan, dan Desa Adat Serangan yang lokasinya berdekatan dengan rencana pembangunan LNG Sidakarya.

Sebanyak 40 perwakilan desa adat itu ditemui oleh Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama dan Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry di Gedung DPRD Bali, Jalan Dr Kusuma Atmaja, Denpasar, Rabu (12/4).


"Pemerintah Pusat menyebut perlu syarat harmonisasi dan sudah kami lakukan bersama Gubernur, Walikota, Lingkungan Hidup dan kami sudah setuju. Kenapa sekarang muncul rekomendasi yang berbeda (penolakan dari pemerintah pusat)," kata perwakilan Desa Adat Sidakarya, I Ketut Sukmadi.

Perwakilan desa adat ini memang sebelumnya menolak rencana pembangunan Tersus LNG Sidakarya. Namun kini berubah mendukung setelah mengikuti sosialisasi. Mereka juga mendukung karena syarat tidak merusak lingkungan hutan mangrove sudah terpenuhi.

Apalagi tanah hasil pengerukan digunakan untuk penataan kawasan pantai di sekitar lokasi.

"Kami datang ke sini minta pimpinan DPRD dan Pak Gubernur mendorong penyelesaian masalah ini," sambung Sukma.

Setelah menerima kedatangan perwakilan desa adat, Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama memastikan akan segera bertemu Gubernur Bali, Wayan Koster.

"Saya percaya Pemerintah Pusat pasti bijak dalam mengambil keputusan untuk rakyat, apalagi rakyat Bali sudah mendukung," jelas I Nyoman Adi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya