Ekonom senior, DR. Rizal Ramli/Net
Kebakaran kembali terjadi di kilang minyak milik Pertamina. Kali ini, terjadi di Dumai, Riau pada Sabtu malam (1/4). Peristiwa tersebut menambah rentetan buruk kinerja Pertamina di bawah kepemimpinan Direktur Utama Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sebab hanya dalam kurun dua tahun terakhir, sebanyak 7 kilang Pertamina mengalami kebakaran. Bagi ekonom senior, DR. Rizal Ramli, kasus ini bukan lagi persoalan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), tapi lebih pada budaya perusahaan yang tidak beres,
“Sudah 7 kali kebakaran dalam 2 tahun. Itu mah ‘corporate culture’ yang tidak beres,†ujarnya kepada wartawan, Minggu (2/4).
Menurutnya, Menteri BUMN Erick Thohir perlu tegas menyikapi persoalan ini. Salah satunya dengan memberhentikan pucuk pimpinan di Pertamina. Namun demikian, Rizal Ramli ragu Erick Thohir berani bersikap tegas.
“Menteri ndak bakal berani, Ahok (Komisaris Utama) banyak pegang rahasia bosnya,†ujar Rizal Ramli mencontohkan.
Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu menilai utang budi politik telah membuat rakyat menjadi korban. Pola mengelola perusahaan negara seperti ini, sambungnya, harus segera dihentikan.
“Enak saja rakyat dan negara dikorbankan, hanya karena Ahok sandera Jokowi,†tutupnya.
Sebelum kasus Dumai, kebakaran kilang minyak seolah telah menjadi langganan semenjak duet Nicke-Ahok memimpin Pertamina.
Tercatat kebakaran kilang pernah terjadi di Balongan pada 29 Maret 2021, Cilacap pada 11 Juni 2021, Cilacap lagi pada 13 November 2021, Balikpapan pada 4 Maret 2022, Balikpapan lagi pada 15 Mei 2022, dan terakhir Plumpang pada 3 Maret 2023.