Berita

Direktur Eksekutif Sabang-Merauke Circle, Syahganda Nainggolan (kanan) saat menjadi narasumber diskusi Forum Jakarta Kita yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, di Kopi Timur, Jakarta Timur, Kamis (16/3)/RMOL

Politik

Berencana Geser Warga Tanah Merah, Dirut Pertamina Dituntut Mundur

JUMAT, 17 MARET 2023 | 00:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rencana kebijakan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, Nicke Widyawati, menggeser pemukiman warga Tanah Merah sebagai buntut kebakaran di Depo Plumpang, Koja, Jakarta Utara, menuai protes serta tuntutan etik bagi dirinya.

Bentuk tuntutan etik kepada Nicke yang dimaksud adalah mundur dari jabatan Dirut perusahaan minyak pelat merah tersebut, seperti disampaikan Direktur Eksekutif Sabang-Merauke Circle, Syahganda Nainggolan.

“Kalau Bu Nicke ini harusnya mundur, karena ini sudah mengakibatkan kematian yang jumlahnya begitu besar, ratusan orang luka-luka bakar,” ujar Syahganda dalam diskusi Forum Jakarta Kita (FORJAK) yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, di Kopi Timur, Jalan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (16/3).

Aktivis senior ini tidak sependapat dengan rencana Nicke memindahkan pemukiman warga Tanah Merah yang jaraknya berdekatan dengan Depo Plumpang.

“Jangan main-main loh, saya baru dari Tanah Merah, dan saya melihat situasi terkini. Itu artinya dia gagal mengawasi wilayah kekuasaan dia di Depo itu,” sambungnya.

Menurutnya, kejadian kebakaran bukan kesalahan warga. Justru karena tata kelola yang tidak dilakukan secara baik oleh Pertamina di bawah kendali Nicke.

Apalagi, setelah mengunjungi lokasi kebakaran, Syahganda meyakini ada solusi praktis yang bisa dilakukan Pertamina tanpa harus menggeser warga Tanah Merah.

“Secara teknologi, saya tahu, tadi saya lihat temboknya, itu bisa dikasih tebal lagi, diperkuat dengan beberapa lapis baja. Dan kalau temboknya (dibikin) tinggi tidak sampai (kebakaran ke) rumah warga,” urainya.

“Itu ditata saja, kalau mau buat buffer itu ditarik yang sampai ke jalan Koramil itu bisa dibuat buffer zone. Kompensasinya buat yang dipindahkan itu (yang di sana dibuat buffer zone) itulah disebut konsolidasi pertanahan,” demikian Syahganda.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya