Berita

Presiden Nguyen Xuan Phuc dan istrinya Tran Thi Nguyet Thu/Net

Dunia

Drama Politik Vietnam, Siapa Pengganti Presiden Nguyen Xuan Phuc?

RABU, 18 JANUARI 2023 | 07:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mundurnya Nguyen Xuan Phuc sebagai presiden Vietnam memicu potensi pergeseran kekuasaan di antara para pemimpin negara komunis itu.

Komite Sentral  pada Selasa (17/1) mengumumkan pengunduran diri Phuc sekaligus menyampaikan bahwa pengganti Phuc akan dikonfirmasikan oleh Majelis Nasional pada Rabu.

Para analis mengatakan, penggulingan Phuc telah menjadi desas-desus sejak beberapa hari belakangan dan tersebar di media sosial yang dimulai dari skandal besar Covid. Ini juga mencerminkan perebutan kekuasaan yang lebih dalam di puncak negara satu partai itu.

Phuc pada akhirnya memilih mundur, menyusul kepergian dua wakil perdana menteri yang bertugas di bawahnya karena kasus korupsi.

Dua wakil perdana menteri itu adalah Pham Binh Minh dan Vu Duc Dam. Majelis Nasional Vietnam memutuskan untuk mencopot keduanya pada 5 Januari.

Minh diduga terlibat dalam kasus suap  'penerbangan penyelamatan' selama pandemi Covid-19. Konon, pejabat menerima suap untuk memulangkan warga yang terdampar di luar negeri selama pandemi.

Dam adalah wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas perawatan kesehatan. Kepala eksekutif perusahaan perawatan kesehatan Viet A mengaku menyuap pejabat untuk kontrak penjualan alat tes Covid ke rumah sakit.

Dilaporkan RFA, Viet A mengaku menyuap pejabat setara dengan 34 juta dolar AS untuk memenangkan kontrak penjualan peralatan di bawah standar ke rumah sakit dengan markup 45 persen yang membuat perusahaannya mendapatkan keuntungan 172 juta dolar AS.

Skandal Viet A juga membuat Menteri Kesehatan Nguen Thanh Long dan Walikota Hanoi serta mantan Menteri Sains dan Teknologi Chu Ngoc Anh harus melepas jabatan mereka. Ketiganya ditangkap pada 7 Juni 2022.

Profesor di National War College di Washington, Z achary Abuza, mengatakan Phuc 'terpaksa' mengundurkan diri karena skandal tersebut.

Mundurnya Phuc membuka jalan bagi anggota senior Partai Komunis lainnya yang akan mendapat manfaat dari kepergian Phuc. Meskipun Kongres Nasional berikutnya tidak akan diadakan hingga tahun 2026, persaingan untuk posisi teratas akan dimulai lebih awal.

Para pengamat mengatakan, kemungkinan penerus Phuc adalah To Lam, Menteri Keamanan Publik, yang telah mendapatkan kepercayaan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong dalam mengarahkan penyelidikan antikorupsi.

Lam awalnya diperkirakan akan meninggalkan kantornya pada bulan April karena batasan masa jabatan menteri yang tidak resmi. Namun, promosi mendadak ke kursi kepresidenan akan memungkinkan Lam untuk tetap dalam posisi yang kuat.

Le Hong Hiep, seorang pengamat politik Vietnam di ISEAS �" Yusof Ishak Institute yang berbasis di Sigapura, juga mengidentifikasi Lam sebagai kemungkinan penerus Phuc.

“Lam tampaknya telah mendapatkan kepercayaan Trong atas kesetiaan dan perannya yang penting dalam mengarahkan penyelidikan antikorupsi. Sebagai anggota Politbiro periode kedua dan kepala Kementerian Keamanan Publik yang kuat, Lam juga memiliki keunggulan yang cukup besar atas para pesaingnya,” tulisnya.

Nama lain yang muncul sebagai pengganti Phuc adalah  Menteri Pertahanan Nasional Phan Van Giang. Namun, banyak juga yang memprediksi Nguyen Phu Trong yang bakal maju menggantikan Phuc.

Trong bisa merangkap jabatan sebagai presiden negara dan sekretaris jenderal partai, menjurut beberapa pengamat.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya