Berita

Duta Besar China untuk Australia Xiao Qian/Net

Dunia

China Peringatkan Australia untuk Hati-hati dengan Jepang

RABU, 11 JANUARI 2023 | 13:32 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kedekatan Australia dan Jepang baru-baru ini telah mengundang perhatian China, terutama kerja sama keamanan mereka di Kawasan Pasifik.

Penandatangan pakta keamanan baru antara Australia dengan Jepang sebagai rival regional China tersebut dipandang sebagai upaya mereka untuk menyingkirkan pengaruh Beijing dari kawasan.

Merespon hal tersebut, Duta Besar China untuk Australia Xiao Qian pada Selasa (10/1), mengatakan Canberra harus berhati-hati dalam mempercayai Jepang.

"Berhati-hatilah dengan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Ketika seseorang mengancam Anda, dia mungkin mengancam Anda lagi," kata kata Xiao, seperti dimuat The Defense Post.

Peringatan itu merujuk pada sejarah masa lalu, di mana Jepang pernah melancarkan serangan terhadap Australia selama Perang Dunia II.

“Selama Perang Dunia Kedua, Jepang menginvasi Australia, mengebom Darwin, membunuh warga Australia, dan menembak (tahanan perang) Australia,” jelas Dubes China itu.

Dibandingkan dengan Jepang, Xiao mengungkapkan bahwa China jauh lebih lama  menjadi teman bagi Australia.

“China telah lama menjadi teman Anda," tegasnya.

Xiao sempat tersinggung dengan pernyataan Dubes Jepang untuk Australia, yang mengatakan kepada surat kabar The Australian bahwa mereka harus mewaspadai China terkait dengan pengaruhnya di Pasifik.

Di sisi lain, hubungan China dan Australia juga sedang tidak baik-baik saja.

Australia membuat China tidak nyaman karena terus mempertanyakan soal catatan HAM di Xinjiang dan penyelidikan independen tentang asal-usul wabah Covid-19.

Hubungan yang tidak harmonis tersebut merembet pada kerjasama perdagangan yang terganggu dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2020 lalu, China telah menjatuhkan tarif ekspor utama Australia seperti jelai dan anggur dan secara tidak resmi menghentikan impor batu bara dari Australia.

Menteri pemerintah China bahkan menolak untuk menerima telepon dari rekan-rekan mereka di Australia.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Penyelundupan Ganja 159 Kg di Pelabuhan Bakauheni Digagalkan Polda Lampung

Jumat, 08 November 2024 | 01:53

Dorong Pengembangan Energi Panas Bumi, Pemerintah Bakal Suntik Dana ke PT Geo Dipa Energi

Jumat, 08 November 2024 | 01:36

Persib Menang Dramatis di Kandang Lion City, Hodak Akui Dinaungi Keberuntungan

Jumat, 08 November 2024 | 01:20

Dasar Hukum Penetapan Tersangka Tom Lembong Harus Dibuktikan

Jumat, 08 November 2024 | 00:59

Kemenkeu Siapkan Daftar Aset Sitaan BLBI untuk Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo

Jumat, 08 November 2024 | 00:45

Tiba di Surabaya, Kapal Selam Rusia Disambut Hangat Prajurit TNI AL

Jumat, 08 November 2024 | 00:25

Bahlil Umumkan Kepengurusan Lengkap Partai Golkar 2025-2029

Kamis, 07 November 2024 | 23:59

KPK: Korupsi di LPEI Rugikan Negara Rp1 Triliun

Kamis, 07 November 2024 | 23:22

Relawan Bobby Lovers Dituding Pelaku Pelemparan Wajah Edy Rahmayadi

Kamis, 07 November 2024 | 22:50

TNI AD-JHL Foundation Dukung Swasembada Pangan Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 22:46

Selengkapnya