Berita

Ketua KPU RI, Hasyim Asyari/RMOL

Politik

Hasyim Asyari Siap Hadapi Gugatan Wanita Emas di DKPP

KAMIS, 29 DESEMBER 2022 | 20:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Aduan dugaan pelanggaran kode etik yang dilayangkan Gerakan Melawan Politic Genocide (GMPG) ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) siap dihadapi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari.

Hasyim dilaporkan atas tudingan pelecehan seksual terhadap Hasnaeni, GMPG menuding Hasyim menerima gratifikasi seks untuk meloloskan Partai Republik Satu dalam tahap verifikasi administrasi partai politik (parpol) calon peserta Pemilu Serentak 2024.

Hasyim menegaskan, KPU RI sudah sepatutnya selalu siap menghadapi gugatan atau pelaporan dari calon peserta pemilu ke lembaga-lembaga penegak hukum kepemiluan.

"Ya kalau ada aduan, ada gugatan ya nanti kita jawab di forum-forum tersebut," ujar Hasyim saat ditemui di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/12).

Bahkan saat disinggung soal tudingan GMPG terkait dugaan pelecehan seksual kepada Hasnaeni yang dikenal dengan julukan "Wanita Emas", Hasyim memastikan siap untuk menghadapinya dalam proses persidangan.

"Termasuk ya (laporan GMPG) terkait tudingan dugaan pelecehan ke Hasnaeni," demikian Hasyim menegaskan.

GMPG yang diisi 9 parpol yang notabene tidak lolos tahapan pendaftaran dan verifikasi administrasi, melaporkan dugaan pelanggaran kode etik Ketua KPU RI Hasyim Asyari ke DKPP pada pekan lalu.

Mereka menuding, Hasyim Asyari telah melakukan gratifikasi seks untuk meloloskan Partai Republik Satu yang Ketumnya ialah Hasnaeni Moein atau dikenal sebagai "Wanita Emas" agar parpol ini bisa berlanjut ke tahapan verifikasi administrasi.

Menurut parpol barisan GMPG ini, Hasyim melakukan pelecehan kepada Hasnaeni. GMPG menganggap komisioner KPU RI dua periode itu telah melanggar kode etik penyelenggara pemilu.

Hasnaeni sendiri menyatakan bahwa pengakuannya kepada sejumlah pimpinan parpol dalam rekaman video yang beredar di sejumlah platform media sosial (medsos) beberapa hari lalu, bukan suatu hal yang benar-benar terjadi.

Hasnaeni menyatakan bahwa pengakuan soal ia mengalami pemerkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Asyari adalah tidak benar.

Hasnaeni menyatakan hal tersebut tidak benar lantaran pada saat video direkam kondisinya tidak dalam keadaan stabil.

"Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akibat saat ini saya sedang mengalami sakit depresi," jelasnya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bakamla Akui Ada Ledakan Sebelum Kebakaran

Minggu, 29 September 2024 | 11:27

Kepemimpinan LaNyalla Dinilai Sukses Bawa DPD Jadi Pembela Rakyat

Minggu, 29 September 2024 | 10:58

Sejumlah Negara Berduka atas Kematian Pemimpin Hizbullah

Minggu, 29 September 2024 | 10:57

Dalami Kebakaran di Gedung Bakamla, Polisi Periksa 16 Kuproy

Minggu, 29 September 2024 | 10:44

Polda Sumbar Didorong segera Limpahkan Berkas Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Minggu, 29 September 2024 | 10:29

Polisi Harus Usut Tuntas Aksi Brutal Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 10:26

Kantor Bakamla Kebakaran, Jalan Proklamasi Ditutup Sementara

Minggu, 29 September 2024 | 10:10

Anak Usaha Telkom Garap Film Horor Eksorsisme Pertama di Indonesia

Minggu, 29 September 2024 | 09:52

Makin Berani, Trump Cemooh Biden dan Harris "Cacat Mental"

Minggu, 29 September 2024 | 09:44

Biden: Kematian Bos Hizbullah Keadilan Bagi Para Korban

Minggu, 29 September 2024 | 09:24

Selengkapnya