Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Reza Hafiz Prediksi Pengangguran Bakal Turun di Tahun Depan

RABU, 14 DESEMBER 2022 | 19:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Proyeksi ketenagakerjaan di tahun depan diprediksi akan suram, lantaran banyak pengangguran yang melanda Indonesia. Risiko PHK dengan adanya kenaikan suku bunga AS yang agresif juga menjadi mimpi buruk ekonomi nasional.

Menyikapi hal tersebut Staf Khusus Ketenagakerjaan Reza Hafiz menuturkan, kenaikan suku bunga AS akan ada dampak bagi ekonomi nasional. Namun, dia menuturkan jika modal asing cukup banyak masuk ke Indonesia, maka perekonomiaan akan kembali bangkit.

“Kalau kita lihat proporsi investasi recently PMA (Penanaman Modal Asing) cukup kuat loh dari dalam negeri, saya optimis sih dengan kebijakan relaksasi fiskal maupun momeneter itu bisa jadi gairah pengusaha negeri untuk bisa investasi untuk bisa menahan potensi clouding out dari PMA,” kata Reza dalam acara Indef School of Political Economy bertemakan “Kebijakan Moneter Global dan Nasional di Tengah Resesi” di ITS Tower, Pasar Minggu, Rabu (14/12).


“Dengan adanya itu dan kebijakan makro prudential yang cukup baik, investasi dalam negeri itu masi cukup baik jadi lapangan kerja tetap ada di tahun depan,” imbuhnya.

Dia menambahkan hasil analisisnya tahun depan tingkat pengangguran di Indonesia akan menurun.

“Pengangguran akan turun tahun depan, tapi akeselrasi pengangguran tidak sebanyak 2022,” katanya.

Disinggung mengenai ancaman inflasi akan terus melanjutkan badai PHK, Reza mengatakan PHK bisa saja terjadi dengan keterkaitan aktivitas perdagangan internasional dengan kondisi krisis yang melanda global.

“Kalau kita bcara inflasi global itu kan pasti chaneling dengan harga global potensi ekspor dari industri yang selama ini addtionaly ekspor ke sana terutama ke US atau Eropa, itu sudah pasti industri padat karya yang akan terdampak, mau enggak mau PHK bisa saja terjadi,” katanya.

Reza mengatakan dalam konsep life cycle bussiness PHK merupakan salah satu upaua perusahaan untuk jalan terakhir menyelamatkan dan menormalisasi bisnisnya.

“Demi efisiensi, trutama efisinesi dlbiaya operasional dulu. Itu phk trakhir lah. Kalau harus terjadi PHK bisa dichallenge lagi bisa menambal daya beli untuk scaling penempatan,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya