Berita

Presiden Kosovo Albin Kurti/Net

Dunia

Tanggapi Serbia, Presiden Kosovo Siap Balas Tindakan Agresi

MINGGU, 11 DESEMBER 2022 | 10:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Permintaan Serbia pada NATO untuk mengerahkan pasukan ke Kosovo ditanggapi dengan tegas oleh Perdana Menteri Albin Kurti. Ia mengatakan pihaknya akan menanggapi semua agresi terhadap negaranya.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa Beograd akan secara resmi meminta penjaga perdamaian NATO, yang dikenal sebagai KFOR, untuk mengizinkannya mengerahkan tentara dan polisi Serbia di utara Kosovo, sesuai dengan resolusi PBB.

Permintaan itu muncul setelah pada Sabtu (10/12), pihak berwenang Kosovo mengatakan dalam tiga insiden, tembakan dilepaskan dari lokasi berbeda di unit polisi yang sedang bertugas resmi di dekat kota-kota utara.


Kurti kemudian menanggapi Vucic dengan mengatakan Kosovo akan menanggapi agresi.

"Kami tidak menginginkan konflik, kami menginginkan perdamaian dan kemajuan, tetapi kami akan menanggapi agresi dengan segenap kekuatan yang kami miliki," kata Kurti, seperti dikutip TRT World.

Dalam pidatonya, Vucic menyoroti bagian dari Resolusi 1244, yang menyatakan bahwa Serbia memiliki hak untuk mengerahkan hingga 1.000 anggota pasukan keamanannya di Kosovo.

"Kami telah menyepakati sebuah teks di mana, sesuai dengan Resolusi 1244, kami akan mengirimkan permintaan kepada komandan KFOR untuk memastikan pengerahan anggota tentara dan polisi di wilayah Kosovo dan Metohija, keputusan akan dibuat pada Senin atau Selasa," jelasnya

Vucic menambahkan, dia yakin permintaan itu mungkin ditolak, tetapi Serbia memiliki hak untuk melakukannya sesuai dengan resolusi PBB.

Kosovo, yang sebagian besar dihuni oleh orang Albania, memisahkan diri dari Serbia pada tahun 1999 dan mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2008. Tetapi Serbia belum mengakui kemerdekaan tersebut dan melihat Kosovo sebagai bagian dari wilayahnya.

Ketegangan antara keduanya berkobar bulan lalu ketika Kosovo berusaha meminta etnis Serbia untuk mengganti plat mobil lama mereka sebelum tahun 1999.

Keputusan tersebut menyebabkan etnis Serbia di Kosovo menarik diri dari semua lembaga pusat dan daerah, tetapi akhir bulan lalu sebuah kesepakatan dicapai untuk mengakhiri perselisihan tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya