Berita

Sekretaris Negara untuk Hubungan Bilateral Hongaria, Tamas Menczer/Net

Dunia

Berbeda dengan Inggris, Hongaria Menolak Melatih Pasukan Ukraina

RABU, 07 DESEMBER 2022 | 06:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan sejumlah negara Uni Eropa untuk melatih pasukan Ukraina selama konflik dengan Rusia dipastikan tidak akan diikuti oleh Hongaria.

Hal itu mengacu pada pernyataan Sekretaris Negara untuk Hubungan Bilateral Hongaria, Tamas Menczer. Menurutnya, Budapest lebih menyukai solusi diplomatik untuk konflik Ukraina-Rusia.

“Di beberapa negara Eropa, tentara Ukraina (sedang) dilatih. Namun, mereka tidak akan (berada) di Hungaria,” tulis Menczer di Facebook, seperti dikutip dari RT, Selasa (6/12).


“Kami mengatakan tidak untuk itu. Kami ingin bergerak menuju perdamaian, bukan perang,” tambahnya.

Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menegaskan bahwa UE harus mengevaluasi kembali sanksi yang dikenakan pada Rusia jika blok tersebut ingin melewati krisis energi yang berkelanjutan.

Pejabat Hongaria sendiri telah berulang kali mengatakan di masa lalu bahwa sudah seharusnya Brussel fokus untuk membawa solusi diplomatik atas konflik tersebut daripada membantu Kyiv secara militer.

Pada bulan Oktober, UE membentuk misi bantuan militer untuk Ukraina (EUMAM Ukraina) untuk melatih 15.000 tentara. Josep Borrell, diplomat top blok itu, memeriksa sebuah pangkalan di Polandia minggu lalu.

"Saya memberi tahu tentara Ukraina: 'Kami berusaha mendukung Anda sebanyak yang kami bisa, selama yang Anda butuhkan,'" kata Borrell kepada wartawan.

Inggris, salah satu pendukung kuat Ukraina, telah menjalankan kursus pelatihan tempur terpisah untuk personel negara itu. Mereka diajari cara menangani senjata Barat, serta perang kota dan parit, dan pertolongan pertama di medan perang, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

Hongaria sebelumnya juga  menolak mengirim senjata ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto mengatakan pada bulan Juli bahwa konflik itu bukan perang Hongaria.

Bantuan senjata ke Ukraina oleh negara-negara Barat juga dikritik Rusia, mengatakan bahwa bantuan militer ke Ukraina hanya memperburuk konflik.

Menteri Pertahanan Sergey Shoigu bahkan mengatakan pada bulan September bahwa Rusia secara de facto berperang dengan kolektif Barat dan NATO, menambahkan bahwa kinerja Angkatan Bersenjata Ukraina sangat bergantung pada senjata yang dipasok Barat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya