Berita

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan/Net

Dunia

Marah atas Uji Coba Rudal, Washington Luncurkan Sanksi untuk Tiga Pejabat Senior Korea Utara

JUMAT, 02 DESEMBER 2022 | 07:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Uji coba rudal balistik antarbenua terbaru dan terbesar yang dilakukan Pyongyang November lalu, memicu sanksi dari pemerintahan Joe Biden.

Dalam keterangannya pada Kamis (1/12), Departemen Keuangan AS menyebut individu-individu tersebut sebagai Jon Il Ho, Yu Jin, dan Kim Su Gil.

Tiga pejabat senior Korea Utara itu juga sebelumnya mendapat sanksi Uni Eropa pada bulan April.


Sebuah pernyataan Departemen Keuangan mengatakan Jon Il Ho dan Yu Jin memainkan peran utama dalam pengembangan senjata pemusnah massal Korea Utara sambil masing-masing menjabat sebagai wakil direktur dan direktur di Departemen Industri Munisi Korea Utara.

Sementara itu Kim Su Gil menjabat sebagai direktur Biro Politik Umum Tentara Rakyat Korea dari 2018 hingga 2021 dan mengawasi pelaksanaan keputusan terkait program senjata pemusnah massal (WMD).

"Perbendaharaan mengambil tindakan dalam koordinasi trilateral yang erat dengan Republik Korea dan Jepang terhadap pejabat yang memiliki peran utama dalam WMD yang melanggar hukum dan program rudal balistik," kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan Brian Nelson, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/12).

“Peluncuran baru-baru ini menunjukkan perlunya semua negara untuk sepenuhnya mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang dimaksudkan untuk mencegah DPRK memperoleh teknologi, bahan, dan pendapatan yang dibutuhkan Pyongyang untuk mengembangkan kemampuan WMD dan rudal balistik yang dilarang," ujarnya.

Sanksi tersebut membekukan semua aset individu dan bar yang berbasis di AS yang berurusan dengan mereka.

Putaran terakhir sanksi AS pada Oktober menargetkan dua perusahaan yang terdaftar di Singapura dan sebuah perusahaan yang terdaftar di Kepulauan Marshall yang menurut Washington mendukung program senjata dan militer Pyongyang.

Sanksi yang dipimpin AS selama beberapa dekade telah gagal menghentikan program rudal dan senjata nuklir Korea Utara yang semakin canggih, dan China serta Rusia telah memblokir upaya baru-baru ini untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi PBB, dengan mengatakan bahwa itu seharusnya dilonggarkan untuk memulai pembicaraan dan menghindari kerugian kemanusiaan.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan sebelumnya mengatakan bahwa Washington berkomitmen untuk menggunakan tekanan dan diplomasi untuk membujuk Korea Utara agar menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya