Berita

Dunia

Beijing: AS Gunakan Isu Ancaman China sebagai Taktik Perluasan Nuklir

KAMIS, 01 DESEMBER 2022 | 08:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sikap Amerika Serikat yang selalu menggembar-gemborkan bahwa China sebagai sebuah ancaman, bukan tanpa alasan. Hal itu terungkap dalam briefing harian Kementerian Luar Negeri China, Rabu (30/11) waktu setempat.

Dalam pernyataannya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa AS sengaja melakukan hal itu sebagai alasan untuk memperluas persenjataan nuklirnya dan mempertahankan hegemoni militernya.

"Kebijakan nuklir China tetap konsisten dan jelas," kata Zhao menjelaskan, seperti dikutip dari RT, Kamis (1/12).

Ia mencatat bahwa Beijing berpegang teguh pada kebijakan penggunaan nuklir dan telah membatasi pengembangan persenjataan strategisnya ke tingkat minimum yang diperlukan oleh keamanan nasional.

“Kami tidak pernah menjadi bagian dari perlombaan senjata dalam bentuk apa pun,” kata Zhao, menyatakan bahwa China tidak menimbulkan ancaman atau tantangan bagi negara lain.

Sementara itu, kata Zhao, AS memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia dan secara terbuka merancang kebijakan pencegahan serangan pertama terhadap negara-negara tertentu.

“Apa yang harus dilakukan AS adalah secara serius merenungkan kebijakan nuklirnya, meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan logika hegemonik,” ujarnya.

Dia kemudian meminta Washington untuk berhenti mengganggu stabilitas strategis global,"
 dan mengurangi persenjataan nuklirnya untuk menciptakan kondisi demi mencapai tujuan akhir pelucutan senjata nuklir yang lengkap dan menyeluruh.

Komentar Zhao muncul setelah Departemen Pertahanan AS pada hari Selasa menerbitkan apa yang disebut Laporan Kekuatan Militer China 2022, yang menggambarkan Beijing sebagai tantangan paling penting dan sistemik untuk keamanan Amerika dan sistem internasional yang bebas dan terbuka.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa China dapat meningkatkan modernisasi kekuatan nuklirnya dalam dekade berikutnya dan menghasilkan sekitar 1.500 hulu ledak taktis pada tahun 2035.

Bulan lalu, AS juga merilis Strategi Keamanan Nasional 2022, di mana China diberi label sebagai tantangan geopolitik yang paling penting, mencatat bahwa Beijing memiliki niat untuk membentuk kembali tatanan internasional dan memiliki kekuasaan ekonomi, diplomatik, militer, dan kekuatan teknologi untuk melakukannya.

Beijing ketika itu menanggapi dengan menuduh Washington didorong oleh "logika dominasi" dan dengan sengaja salah mengartikan kebijakan luar negeri dan pertahanan China.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya