Berita

Presiden Recep Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Diprotes AS Soal Serangan ke Suriah, Erdogan: Turki Bertekad Membasmi Teroris dan Pendukungnya

SABTU, 26 NOVEMBER 2022 | 15:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ankara kembali menegaskan niat mereka untuk menumpas teroris di mana pun mereka berada, menyusul protes Washington atas serangan udara pasukan Turki ke wilayah Suriah.

"Turki bertekad untuk membasmi teroris di mana pun mereka berada atau siapa yang mereka anggap sebagai mitra," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya di Galangan Kapal Istanbul, Jumat, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (26/11).

Sebelumnya Washington memprotes ke Ankara tentang serangan udara yang dianggap ikut mengancam pasukan AS yang bekerja dengan milisi Kurdi di Suriah.


“Tidak peduli dengan siapa teroris berkolusi, Turki akan selalu meminta pertanggungjawaban mereka atas setiap tetes darah yang mereka tumpahkan,” kata Erdogan.

"Tdak ada yang bisa menguliahi Turki, yang merupakan satu-satunya sekutu NATO yang memerangi Daesh secara langsung dan menang,” katanya, mengacu pada kelompok teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS).

Sejak Minggu, Ankara telah melakukan serangan udara dan artileri, yang dijuluki Operasi Claw-Sword, di Suriah utara dan Irak.

Sasarannya adalah milisi Kurdi yang dianggap Turki bertanggung jawab atas serangan teroris 13 November di Istanbul yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang.

Pada Rabu, pesawat Turki membom lokasi tersebut, hanya 300 meter dari pangkalan AS di dekat Hasakah, mendorong Pentagon menuduh Turki telah membahayakan pasukannya. Amerika kemudian menyatakan keberatannya.

“Serangan udara baru-baru ini di Suriah secara langsung mengancam keselamatan personel AS yang bekerja di Suriah dengan mitra lokal untuk mengalahkan ISIS dan mempertahankan tahanan lebih dari sepuluh ribu tahanan ISIS,” kata juru bicara Pentagon Patrick Ryder.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menanggapi pada hari Jumat dengan mengatakan bahwa Ankara hanya menargetkan teroris.

"Tidak mungkin bagi kami untuk menyakiti pasukan koalisi atau warga sipil," ujarnya.

Departemen Luar Negeri AS sebelumnya mengakui bahwa semua wilayah yang dikuasai ISIS telah dibebaskan pada Maret 2019. Washington terus mempertahankan sekitar 900 tentara di Suriah, bahkan tanpa izin dari pemerintah di Damaskus atau PBB.

Presiden Turki bergabung dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Jumat untuk menghadiri upacara peresmian 'PNS Khaibar', salah satu dari empat korvet yang ditugaskan Islamabad dari Turki.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya