Berita

Dunia

Rusia: Misi Pencarian Fakta untuk Penyelidikan Pelanggaran HAM atas Aksi Protes di Iran Tidak Sah dan Bermuatan Politik

SABTU, 26 NOVEMBER 2022 | 09:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Resolusi untuk membentuk misi pencarian fakta atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Iran terkait akski protes berkepanjangan, mendapat sorotan dari Rusia.

Perwakilan tetap Rusia untuk kantor PBB, Gennady Gatilov, menegaskan bahwa resolusi itu tidak sah dan bermuatan politik.

“Kami menganggap ini tidak sah, karena hal-hal seperti itu harus dibuat dengan persetujuan negara yang bersangkutan," kata Gatilov saat berbicara di saluran TV Rossiya-24, seperti dikutip TASS, Jumat (25/11).

Ia menambahkan resolusi itu dibuat tanpa konsultasi atau kesepakatan tentang mekanismenya bersama Iran.

Dia menekankan bahwa keputusan seperti itu memiliki "konteks politik murni" dan ditujukan untuk menyalahkan otoritas Iran, hanya karena Barat tidak suka pada Teheran.

Daripada menciptakan standar ganda, para pencetus resolusi sebaiknya fokus pada masalah negara mereka sendiri, tambah Gatilov.

Ia merujuk pada kejadian kerusuhan Capitol Hill 6 Januari 2021 lalu, di mana pendukung mantan Presiden Donald Trump masuk ke gedung Kongres AS dalam upaya untuk mencegah persetujuan pengembalian pemilu.

"Apa yang terjadi di Capitol Hill dianggap oleh mereka sebagai serangan terhadap demokrasi, sedangkan kejadian yang sama di negara lain dipresentasikan sebagai 'hak untuk menyatakan pendapat'. Jelas, kita melihat standar ganda dan politisasi situasi," pungkasnya.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Kamis (24/11) mengeluarkan resolusi untuk membentuk misi pencarian fakta untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Iran. Dewan mengadopsi resolusinya dengan 25 suara mendukung resolusi, enam menentang, dan 16 abstain.

Resolusi yang diajukan oleh Jerman dan Islandia itu menyerukan Iran untuk mengakhiri "diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan dalam kehidupan publik dan pribadi dan dalam hukum, dan dalam praktek dan untuk menegakkan semua hak asasi manusia."

Hak tersebut meliputi hak atas kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berpendapat, berkumpul secara damai, berserikat, dan kebebasan beragama atau berkeyakinan.

Dengan diadopsinya resolusi ini, presiden Dewan Hak Asasi Manusia ditugaskan untuk menunjuk anggota Misi Pencari Fakta yang baru dibentuk, yang diharapkan dalam beberapa minggu mendatang.

Misi pencari fakta akan menyajikan pembaruan lisan kepada dewan pada sesi ke-53 pada bulan Juni tahun depan dan kemudian laporan tertulis yang komprehensif pada sesi ke-55 pada bulan Maret 2024.

Kerusuhan saat ini di Iran dimulai pada 16 September setelah pemakaman Mahsa Amini yang berusia 22 tahun. Menurut versi resmi, polisi menahan wanita muda itu karena mengenakan jilbabnya dengan tidak benar. Selama interogasi, dia menderita serangan jantung yang menyebabkan dia meninggal. Namun, rumor di media sosial menyebut Amini dipukuli polisi.

Pada 7 Oktober, Organisasi Kedokteran Forensik Nasional Iran merilis laporan resmi yang menyatakan bahwa Amini tidak mengalami cedera.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya