Berita

Dunia

Rencana Pemulangan dan Pemberian Pemukiman untuk Mantan Istri ISIS Meresahkan, Mendagri Australia Ajak Tiga Wali Kota Berembuk

SABTU, 26 NOVEMBER 2022 | 08:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Australia terus berupaya meyakinkan para pejabat daerah atas rencana pemerintah federal memulangan puluhan mantan istri anggota ISIS dan anak-anak mereka.

Upaya itu dilakukan dengan digelarnya pertemuan antara Menteri Dalam Negeri Australia Clare O'Neil dengan tiga walikota Sydney Barat pada Jumat (25/11) waktu setempat.

Pertemuan O'Neil dengan Walikota Fairfield Frank Carbone, Walikota Liverpool Ned Mannoun dan Walikota Campbelltown George Greiss dilakukan menyusul reaksi komunitas selama berminggu-minggu yang memprotes rencana memberi pemukiman kepada istri-istri mantan ISIS yang kembali ke tanah air.


"O'Neil menyampaikan poin untuk memastikan bahwa mereka adalah korban, dan mereka sama dengan para pengungsi," kata Carbone setelah pertemuan, seperti dikutip dari 9News, Sabtu (26/11).

"Mereka sebenarnya adalah orang-orang yang benar-benar melarikan diri dari ISIS," lanjutnya, "Sangat jelas bagi saya bahwa setelah diskusi ini Western Sydney tidak akan digunakan sebagai tempat pembuangan."

Walkot Liverpool, Ned Mannoun, mengatakan ada kebutuhan untuk menyusun undang-undang seputar pemulangan istri ISIS dan anak-anak mereka.

"Saya pikir demi keamanan Australia dan semua warga Australia, kami membutuhkan pemerintah untuk fokus pada perubahan legislatif yang diperlukan yang benar-benar dapat menangani masalah ini," katanya.

Sejauh ini sudah empat wanita dan 13 anak dipulangkan dari Suriah ke Australia. Keluarga itu sedang dipantau oleh pihak berwenang.

Menteri O'Neil mengatakan pakar keamanan tingkat atas juga dilibatkan dalam pertemuan Jumat.

"Kami telah memikirkan hal ini dengan sangat hati-hati, kami telah mengerjakan masalah ini selama beberapa bulan," kata O'Neill.

"Kita memiliki Polisi Federal Australia dan pakar ASIO (Organisasi Intelijen Keamanan Australia) untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang bagaimana ini akan dikelola dan ditangani dengan baik," lanjutnya.

Sekitar 40 wanita asal Australia dan anak-anak mereka tetap berada di Suriah. O'Neil tidak mengkonfirmasi apakah mereka akan dipulangkan.

Pemerintah Albanese telah tegas dalam proposalnya untuk memulangkan istri mantan pejuang ISIS dan anak-anaknya, yang telah tinggal di kamp penahanan di Suriah selama bertahun-tahun.

Keputusan itu  mendapat penentangan dari pejabat daerah di Sydney.

Carbone pada Kamis telah mengatakan bahwa keputusan untuk memulangkan mereka ke Fairfield sungguh tidak adil, berharap pemerintah Australia memikirkan perasaan para korban ISIS.

"Dan masyarakat umum Australia ingin melihat keadilan dan kami tidak ingin menjadi preseden untuk masa depan. Kami tidak ingin orang-orang yang pergi dan berperang melawan tanah air mereka, bisa bebas pulang kembali ke tanah air," kata Carbone.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya