Berita

Dunia

Bukan dengan Dolar, Ghana Bakal Beli Minyak Pakai Emas

JUMAT, 25 NOVEMBER 2022 | 06:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bukan karena ingin memamerkan kekayaan emasnya sehingga Ghana memiliki rencana membeli minyak dengan simpanan emas mereka.  

Wakil Presiden Mahamudu Bawumia mengatakan bahwa pemerintah sedang mengejar kebijakan tersebut karena kebutuhan  menyelamatkan perekonomian negara.  

Dalam postingan media sosial pada Kamis (24/11) Bawumia memaparkan, langkah tersebut dimaksudkan untuk mengatasi berkurangnya cadangan mata uang asing ditambah dengan permintaan dolar oleh importir minyak.


Cadangan dolar AS berkurang, dari 9,7 miliar dolar AS pada akhir 2021, menjadi 6,6 miliar dolar AS pada September 2022, dan itu hanya cukup untuk bertahan kurang dari tiga bulan untuk menutupi biaya impor minyak.

"Jika diterapkan sesuai rencana untuk kuartal pertama 2023, kebijakan baru itu akan secara mendasar mengubah neraca pembayaran kami dan secara signifikan mengurangi depresiasi mata uang kami yang terus-menerus," kata Bawumia, seperti dikutip dari Aljazeera.

Menggunakan emas akan mencegah nilai tukar berdampak langsung pada harga bahan bakar atau utilitas karena penjual domestik tidak lagi membutuhkan valuta asing untuk mengimpor produk minyak, jelasnya.

"Barter emas untuk minyak merupakan perubahan struktural yang besar," tambahnya.

Kebijakan yang diusulkan tidak biasa. Sementara negara terkadang memperdagangkan minyak untuk barang atau komoditas lain, kesepakatan semacam itu biasanya melibatkan negara penghasil minyak yang menerima barang non-minyak daripada sebaliknya.

Sebelum kemerdekaan, Ghana dikenal sebagai Gold Coast. Ghana memproduksi minyak mentah tetapi bergantung pada impor untuk produk minyak sulingan sejak satu-satunya kilangnya ditutup setelah ledakan pada 2017.

Menteri Keuangan Ken Ofori-Atta baru-baru ini mengumumkan langkah-langkah untuk memotong pengeluaran dan meningkatkan pendapatan dalam upaya mengatasi krisis utang yang meningkat.

Dalam presentasi anggaran 2023 kepada parlemen pada hari Kamis, Ofori-Atta memperingatkan negara Afrika Barat itu berisiko tinggi mengalami tekanan utang dan bahwa depresiasi cedi secara serius memengaruhi kemampuan Ghana untuk mengelola utang publiknya.

Pemerintah sedang merundingkan paket bantuan dengan Dana Moneter Internasional karena negara penghasil kakao, emas, dan minyak itu menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam satu generasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya