Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

India Siap Geser China Jadi Destinasi Favorit Investor Properti

SELASA, 22 NOVEMBER 2022 | 12:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

India diperkirakan akan segera menggantikan China sebagai tujuan investasi properti, seiring dengan menurunnya valuasi investasi properti di negeri tirai bambu tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, indeks harga properti telah tumbuh dengan mantap di India, seperti dimuat ANI News.  

Menurut Reserve Bank of India (RBI), Indeks Harga Rumah Seluruh India (HPI) tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,5 persen untuk kuartal yang berakhir pada bulan Juni, meningkat 1,8 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.


Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia, CLI (CapitalLand Investment) mengatakan berencana untuk mendiversifikasi portofolionya dan mencari peluang investasi di Vietnam dan India.

Tujuannya adalah untuk membangun ketahanan di bidang-bidang seperti rantai pasokan dan energi di tengah guncangan globalisasi yang terlihat selama pandemi Covid-19.

CLI yang pemegang saham terbesarnya adalah investor milik negara Singapura, Temasek Holdings, adalah salah satu manajer investasi real estate terbesar di Asia dengan aset properti senilai 90 miliar dolar AS dan dana kelolaan 63 miliar dolar AS.

"Kami ingin berbuat lebih banyak di Vietnam, kami sudah sangat aktif di India," kata Chief Financial Officer Andrew Lim.

"Apa yang dikatakan peristiwa baru-baru ini kepada kita adalah bahwa mungkin berbahaya untuk menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang di era ketika globalisasi semakin diuji," tambahnya.

Lim berpendapat, Vietnam di era pasca-Covid akan muncul sebagai tujuan penting bagi modal, terutama terkait manufaktur. Padahal India memiliki sumber daya surya yang luar biasa.

"Ini adalah pasar jika Anda mencari redundansi energi, ketahanan energi, sumber energi terbarukan, tiba-tiba menjadi penting dari perspektif itu," jelasnya.

Sementara itu, semuanya tidak baik di pasar properti China. Pekan lalu, pemerintah China merilis data yang menunjukkan harga rumah baru turun pada tingkat tercepat dalam lebih dari tujuh tahun, sementara penjualan properti yang diukur berdasarkan luas lantai turun selama 15 bulan berturut-turut di bulan Oktober.

Sektor properti China terpukul keras karena pengembang terhuyung-huyung dari krisis ke krisis dan menghentikan pembangunan apartemen karena kehabisan uang.

Harga properti dan transaksi menurun. Selain utang yang meningkat di kalangan pengembang, kebijakan Covid yang ketat di China di tengah meningkatnya kasus virus corona berdampak pada pengeluaran manufaktur dan konsumen.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya