Berita

Presiden Kazakstan Kassym-Jomart Tokayev/Net

Dunia

Pilpres Kazakstan: Tokayev Menang Telak dengan 82 Persen Suara

SENIN, 21 NOVEMBER 2022 | 08:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kazakhstan nampaknya akan tetap berada dalam kekuasaan Kassym-Jomart Tokayev setelah hasil exit poll menunjukkan bahwa sang petahana berada dalam kemenangan telak.

Lembaga studi regional internasional Open Society menyebutkan bahwa Tokayev memimpin dengan perolehan 82,45 persen.

Pemilihan presiden awal diadakan di Kazakhstan pada Minggu (20/11) dengan enam kandidat, termasuk petahana Tokayev, bersaing memperebutkan jabatan presiden, seperti dilaporkan Reuters.


Lebih dari 10.000 tempat pemungutan suara, termasuk 68 di 53 negara asing, dibuka untuk 11,95 juta pemilih yang memenuhi syarat.

Diperkirakan jumlah pemilih pada tahun ini mencapau 69,43 persen, seperti yang dilaporkan Komisi Pemilihan Umum Pusat.

Meskipun menyebut dirinya sebagai seorang reformis, Tokayev tidak mengizinkan partai oposisi asli untuk mendaftar dan mengambil bagian dalam pemilihan.

Lima rekan kandidatnya - termasuk dua wanita - adalah sosok yang kurang dikenal yang tidak dilihat sebagai pesaing nyata.

Saat orang-orang berduyun-duyun ke kotak suara, beberapa kelompok skala kecil di Almaty membentuk aksi protes mengatakannya sebagai pemilihan ilegal.

Polisi menahan beberapa belasan orang dengan tuduhan pelanggaran ringan.

Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), yang mengirimkan tim pemantau untuk mengamati pemungutan suara, akan memberikan penilaiannya pada 21 November.

Menjelang pemungutan suara, OSCE mengkritik kegagalan Kazakhstan untuk memenuhi rekomendasi pemilu, termasuk "kondisi kelayakan dan pendaftaran kandidat."

Pengamat independen dari LSM Kazakh mengatakan dalam banyak kasus mereka menghadapi pembatasan dalam upaya memantau pemungutan suara.

Pemilihan 20 November terjadi hampir tiga bulan setelah Kazakhstan mengganti sistemnya yang membatasi presiden menjadi dua masa jabatan lima tahun berturut-turut dengan satu masa jabatan tujuh tahun.

Perubahan konstitusional diusulkan oleh Tokayev sebagai bagian dari kampanyenya untuk menciptakan apa yang disebutnya "Kazakhstan baru", seperti dikutip dari Radio Liberty.

Pemilihan presiden awalnya dijadwalkan pada 2024 dan pemilihan parlemen pada 2025. Tetapi pada bulan September, Tokayev menyerukan pemilihan presiden dan parlemen lebih awal, dengan mengatakan mandat baru diperlukan untuk "mempertahankan momentum reformasi" setelah referendum bulan Juni yang mencopot mantan Presiden Nursultan Nazarbaev dari "elbasy" (pemimpin bangsa).  

Referendum untuk mengubah konstitusi -- yang mencakup batas masa jabatan presiden yang baru -- telah disampaikan oleh Tokayev sebagai langkah penting untuk mengubah Kazakhstan dari "bentuk pemerintahan super-presidensial menjadi republik presidensial dengan parlemen yang kuat."

Kazakstan adalah sekutu dekat Rusia. Dalam kerusuhan Januari, Tokayev meminta bantuan Putin untuk mengamankan negaranya. Namun, ketika Rusia meluncurkn invasinya ke Ukraina, Tokayev memilih menjauhi Putin, menginstruksikan  menjaga jarak dari Moskow, menghindari memberikan dukungan publik untuk perang Rusia di Ukraina.

Tokayev menjabat sebagai Presiden Kazakhstan pada 20 Maret 2019, menggantikan Nursultan Nazarbayev yang mengundurkan diri dari jabatannya setelah 29 tahun menjabat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya