Berita

Rakornas Pemuda Pancasila/Net

Politik

Pemuda Pancasila akan Dukung Kadernya yang Diusung Sebagai Capres

JUMAT, 18 NOVEMBER 2022 | 21:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila (Ormas PP) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas).

Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan Pemuda Pancasila yang terdiri dari Majelis Pimpinan Nasional (MPN) dan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) dari seluruh Indonesia yang berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, 17 hingga 20 November 2022.

Di sela-sela acara, Ketua Umum MPN PP Japto Soerjosoemarno menyatakan pihaknya akan mendukung siapa pun kader Pemuda Pancasila yang diusung menjadi calon presiden oleh partai politik yang memenuhi syarat mengusung capres di Pemilu 2024.

“Pemuda Pancasila tidak punya hak mengusung capres atau cawapres, tapi kami mendukung siapa pun kader Pemuda Pancasila yang diusung oleh partai dan memenuhi syarat. Itu kami dukung. Pasti itu," kata Japto kepada wartawan usai membuka Rakornas dan Rakernas PP, Jumat (18/11).

Menurut dia, saat ini kader PP yang telah diusung oleh partai politik dan mudah-mudahan telah memenuhi syarat 20 persen presidential threshold adalah Anies Baswedan.

“Kami harus mendukung, baru dia (Anies) calonnya yang didukung oleh koalisi partai yang memenuhi syarat 20 persen presidential threshold. Baru dia yang memenuhi syarat," ujar Japto.

Misalnya, kata Japto, jika Partai Golkar mencalonkan Bambang Soesatyo, tentunya Pemuda Pancasila juga harus memberikan dukungan.

"Kalau ada lagi, misalnya Ahmad Ali ini di Nasdem dicalonkan, harus kita dukung,” katanya.

Akan tetapi, Japto menekankan, jika kader Pemuda Pancasila yang diusung sebagai capres lebih dari satu orang, maka PP akan melakukan konvensi ke dalam untuk menentukan yang terbaik, siapa yang cakap dan pantas untuk menjadi capres.

Namun demikian, ujar Japto, untuk saat ini PP akan mengedepankan agenda-agenda yang terbaik untuk anggota dan masyarakat, tidak lagi untuk kepentingan-kepentingan politik yang hanya sebentar.

"Untuk politik praktis yang hanya sesaat itu yang kita hilangkan,” tandasnya.

Populer

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Isu PIK 2 Bikin Ormas Terlarang Keluar Sarang

Senin, 10 Februari 2025 | 02:45

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

Diperlakukan Seperti Ternak, Tiga Wanita Thailand Dipaksa Hasilkan Sel Telur untuk Pasar Gelap

Selasa, 11 Februari 2025 | 14:00

IKN Sudah Selesai, Mangkrak!

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:22

UPDATE

Arab Saudi Larang Alkohol di Piala Dunia 2034

Sabtu, 15 Februari 2025 | 13:38

Megawati Tak Hadiri HUT Gerindra ke-17, PDIP Diwakili Said Abdullah dan Olly Dondokambey

Sabtu, 15 Februari 2025 | 13:26

Muncul Poster Caketum Golkar, Pengamat Prediksi Bisa Berujung Munaslub untuk Geser Bahlill

Sabtu, 15 Februari 2025 | 13:17

Hakim Pakistan Tolak Relokasi, Independensi Peradilan Terancam?

Sabtu, 15 Februari 2025 | 13:05

Emiten Grup Lippo Kaji Rencana Stock Split

Sabtu, 15 Februari 2025 | 12:52

Prabowo Ungkap Kemenangannya di Pilpres 2024 Berkat Dukungan Jokowi

Sabtu, 15 Februari 2025 | 12:32

Wali hingga Wika Salim Pancing Lautan Manusia Berseragam Putih Coklat Bergoyang

Sabtu, 15 Februari 2025 | 12:31

Milad ke-15, Ahlulbait Komitmen Cegah Radikalisme

Sabtu, 15 Februari 2025 | 12:18

Revisi KUHAP Diperlukan untuk Hilangkan Nuansa Kolonial

Sabtu, 15 Februari 2025 | 12:10

Setelah ANI, Giliran Raksasa Musik India Gugat OpenAI

Sabtu, 15 Februari 2025 | 11:51

Selengkapnya