Berita

Pengadilan Belanda saat sidang kasus MH17/Net

Dunia

Rusia akan Meninjau Kembali Keputusan Pengadilan Belanda yang Menghukum Warganya dalam Kasus MH17

JUMAT, 18 NOVEMBER 2022 | 11:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Pengadilan Belanda atas kasus jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina pada 2014 lalu, mendapat reaksi cepat dari Moskow.  

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Ivan Nechayev mengatakan pada briefing harian, Kamis (17/11) bahwa tudingan tersebut bermotif politik.

Moskow juga akan meninjau kembali vonis penjara seumur hidup terhadap dua warga Rusia yang dianggap berperan atas kasus tersebut.

"Kami akan menganalisis keputusan ini, karena setiap langkah dalam kasus ini akan menjadi penting," katanya, menambahkan bahwa untuk sementara pihak berwenang akan memperlajari dan memeriksa dokumen dari pengadilan.

Pengadilan Belanda pada Kamis memvonis tiga pria atas insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina timur, yang terjadi lebih dari delapan tahun lalu. Ketiganya dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup.

Penerbangan Malaysia Airlines MH17 dari Amsterdam ke Kuala Lumpur jatuh di Wilayah Donetsk Ukraina pada 17 Juli 2014, menewaskan 298 orang dari sepuluh negara.

Pada Juni 2019, Tim Investigasi Gabungan (JIT) mengumumkan telah mengidentifikasi empat orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Mereka adalah mantan pemimpin milisi di Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri yaitu Igor Girkin, juga dikenal sebagai Igor Strelkov, dan bawahannya Sergey Dubinsky, kemudian ada Oleg Pulatov, dan Leonid Kharchenko.

Persidangan terhadap mereka dimulai di Belanda pada 9 Maret 2020. Mereka dituduh mengirimkan sistem rudal Buk dari Rusia ke Ukraina.

Persidangan di Belanda berlangsung tanpa kehadiran terdakwa, dengan dua pengacara Belanda mewakili kepentingan Pulatov

Jaksa menuntut hukuman penjara seumur hidup untuk semua terdakwa. Pengacara juga mencari kompensasi material untuk kerabat para korban.

Moskow telah berulang kali mengungkapkan ketidakpercayaan mereka pada hasil kerja JIT, dan menunjukkan tuduhan yang tidak berdasar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya