Berita

Dunia

China Peringatkan Swiss: Sanksi Meluncur, Hubungan Hancur

SENIN, 07 NOVEMBER 2022 | 06:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China telah memperingatkan Swiss agar tidak mengikuti langkah Uni Eropa, jika ingin hubungannya dengan Beijing berlangsung mulus.

Duta Besar China untuk Bern Wang Shihting, menekankan jika sanksi diluncurkan oleh Swiss, maka apa yang telah dibina sejauh ini akan berantakan dan hubungan keduanya akan hancur.

Swiss adalah salah satu negara barat pertama yang mengakui Komunis Tiongkok. Sejak itu hubungan kedua negara berjalan baik. Ketika China menjadi mitra dagang terbesar di Asia dan terbesar ketiga secara global pada 2010, hubungan dengan Swiss semakin lekat.

Pada Juli 2014, kedua negara meluncurkan platform bersama untuk perdagangan dan saham.

Hubungan itu nampaknya terancam setelah kepala badan Swiss menerapkan sanksi ekonomi.

Tahun lalu, UE menuduh pejabat China melakukan penahanan massal terhadap Muslim Uighur dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang. UE pun memberlakukan sanksi pertamanya terhadap Beijing sejak embargo senjata pada 1989 menyusul tindakan keras Lapangan Tiananmen.

Swiss belum memutuskan untuk mengikuti jejak Uni Eropa. Namun, Bern telah secara terbuka mengatakan ketidaksetujuannya terhadap catatan hak asasi manusia China.

Dalam mengungkap strategi baru di China, Bern mengumumkan beberapa perubahan kebijakan konkret, meskipun berusaha untuk tetap menekankan pentingnya hubungan bilateral.

"Siapa pun yang benar-benar peduli dengan hubungan persahabatan antara kedua negara, dan membuat kebijakan yang bertanggung jawab, tidak akan menyetujui sanksi," kata Wang Shihting, kepada surat kabar NZZ am Sonntag, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (5/11).

"Jika Swiss menerapkan sanksi dan situasi berkembang ke arah yang tidak terkendali, hubungan Tiongkok-Swiss akan terganggu," tambahnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya