Kenya Airways di bandara internasional Jomo Kenyatta di Nairobi, Kenya 1 Agustus 2020/Net
Pilot Kenya Airways melakukan aksi mogok yang dimulai pada Sabtu (5/11) waktu setempat. Mereka menuntut kondisi kerja yang lebih baik.
Aksi mogok tetap dilakukan walaupun keputusan pengadilan pada Senin (31/10) menetapkan agar aksi mogok ditangguhkan sambil menunggu kesepakatan baru.
Kenya Airways, yang dimiliki oleh negara Kenya dan perusahaan Belanda KLM, adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di Afrika dengan banyak rute ke Eropa dan Asia. Namun, saat ini sedang mengalami masa sulit dan hanya bertahan hidup dengan bantuan negara.
Asosiasi Pilot Kenya (Kalpa) mengatakan, beberapa kali pertemuan dengan manajemen belum membuahkan hasil.
Akibatnya, tidak ada penerbangan Kenya Airways yang akan berangkat dari Bandara Internasional Jomo Kenyatta Nairobi mulai Sabtu pukul 06:00 (03:00 GMT), waktu setempat.
Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja, Kapten Murithi Nyaga mengatakan pemogokan dilakukan karena manajemen tidak memberikan pilihan lain.
"Manajemen telah menolak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi tenaga kerja, sehingga mereka tidak memiliki pilihan lain," katanya seperti dikutip dari
Nation.Kenya adalah kekuatan ekonomi kawasan dan tujuan wisata utama di benua itu.
Pilot Kenya Airways, yang memiliki hubungan tegang dengan manajemen, menuntut pemulihan kontribusi dana simpanan dan pembayaran gaji selama pandemi Covid.