Berita

Dunia

Hadapi Banyak Tantangan Global, JK Sebut Presidensi G20 Indonesia Paling Dilematis

KAMIS, 03 NOVEMBER 2022 | 10:05 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 tahun ini dengan presidensi Indonesia dinilai menjadi yang paling sulit karena dihadapkan pada sejumlah tantangan dunia.

Mantan Wakil Presiden Indonesia dua periode, Jusuf Kalla (JK), dalam Diskusi Panel 'Global Economy: Reflections and Challenges for Indonesia Post G20 Presidency', yang digelar pada Rabu (2/11) itu mengakui bahwa kepemimpinan Indonesia di G20 kali ini tidak akan mudah.

"Pertemuan G20 yang akan berlangsung nanti, boleh disebutkan sebagai pertemuan G20 yang paling dilematis. Mungkin juga yang paling 'ribet'," ujarnya.


Merujuk pada KTT G20 sebelumnya di Argentina, JK menilai penyelenggaraanya berjalan dengan baik dan tanpa hambatan.

Berbeda dengan Indonesia saat ini, lanjut JK. Kini KTT di bali akan mengahadapi banyak kendala karena perang dan juga masalah-masalah perdagangan.

"Amerika bertentangan dengan Turki dan China serta terakhir malah dengan Arab Saudi. Putin bersengketa dengan negara-negara Eropa sehingga terjadilah krisis ekonomi dunia belakangan ini," jelasnya.

Walaupun tantangan dan konflik itu menjadi dilema besar bagi presidensi Indonesia, tetapi menurut JK, harus disadari bahwa KTT G20 merupakan representasi dari 60-70 persen ekonomi dunia. Jika gagal maka perekonomian internasional sudah pasti akan terganggu.

"Hal itulah yang menjadi pokok dari pertemuan G20, artinya, apabila tidak dicapai kesepakatan untuk menghentikan perpecahan maka ekonomi dunia akan tetap menghadapi risiko-risiko," tegasnya.

Meskipun diperkirakan G20 Indonesia berlangsung tidak mulus, tetapi JK bersyukur karena semua anggota dan kepala negara telah memenuhi undangan mereka dan banyak yang hadir secara langsung ke Indonesia.

JK justru berharap dengan banyaknya partisipasti tersebut, Indonesia dapat menjadi juru damai dari beberapa negara anggota berkonflik untuk dapat mengatasi masalah perekonomian bersama.

"Kita malah mengharap Indonesia bisa mendamaikan dengan baik para kepala negara anggota G20 misalnya Putin dengan Biden. Walaupun pastinya itu bukanlah hal yang mudah," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya