Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pejabat Keamanan AS: Hati-hati Menggunakan Alat Telekomunikasi Buatan China

SELASA, 01 NOVEMBER 2022 | 06:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat mewanti-wanti agar setiap negara bersikap waspada terhadap risiko yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan peralatan telekomunikasi China pada infrastruktur global.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri AS untuk Strategi, Kebijakan, dan Rencana, Robert Silvers, saat berbicara pada acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies yang berbasis di Washington tentang topik keamanan siber.

Silvers mengatakan dia dan pejabat AS lainnya mendesak negara lain untuk menghindari penggunaan peralatan telekomunikasi China, untuk mencegah risiko keamanan informasi.


“Mungkin teknologi yang dikuasai China paling murah, tapi mungkin itu bukan final bill,” katanya, seperti dikutip dari Taipei Times, Senin (31/10).

"Apa yang akan terjadi dalam lima, atau sepuluh tahun, ketika pemerintah Republik Rakyat mampu menarik permadani dari seluruh masyarakat Anda?"

Tujuan China adalah untuk mengubah dinamika global dan memajukan kepentingannya sambil mengurangi pengaruh Amerika Serikat dan demokrasi pasar bebas lainnya, menurutnya,  mengutip artikel kebijakan luar negeri Vijay Gokhale “China menggerogoti akar demokrasi di seluruh dunia”.

Mark Montgomery, Direktur Senior Foundation for the Defense of Democracies' Center on Cyber ​​and Technology Innovation, mengungkapkan nada yang sama. Menurutnya, Departemen Pertahanan AS harus membantu Taiwan dalam menangani tantangan keamanan siber.

Dalam laporan yang ditulisnya yang berjudul, "Serangan terhadap Masa Depan Amerika: Perang Ekonomi Berkemampuan Cyber",  Montgomery menbgungkapkan secara keseluruhan China telah menerapkan strategi jangka panjang yang koheren untuk mengendalikan simpul-simpul utama dalam ekonomi global dan infrastruktur komunikasi.

"Semuanya dengan mengorbankan Amerika Serikat dan sekutunya,” katanya, pada laporan yang ditulisnya itu.

"China kemungkinan tidak akan melakukan pendaratan militer di Taiwan, tetapi sebaliknya akan terlibat dalam serangan siber terhadap infrastruktur utama Taiwan, termasuk jaringan listrik, pasokan air, dan sistem lainnya," katanya, menambahkan bahwa China mungkin juga mencoba menggunakan alat siber untuk menghancurkan komunikasi satelit Taiwan.

Bantuan AS, kata dia, akan melibatkan penelitian infrastruktur penting, menemukan kerentanan dan merancang cara untuk melindunginya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya