Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Meski Aliran Listrik Sudah Pulih, Masyarakat Ukraina Diminta Tetap Berhemat

MINGGU, 16 OKTOBER 2022 | 14:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Penduduk Kyiv didesak untuk tetap menghemat listrik meskipun aliran listrik telah dipulihkan sepenuhnya, setelah serangan rudal Rusia sempat melumpuhkan instalasi listrik di dekat ibukota Ukraina pada Senin (10/10) kemarin.

Dimuat BBC pada Sabtu (15/10), operator energi negara Ukraina Ukrenergo tetap menyerukan pengurangan listrik antara pukul 17.00 sore dan 23.00 malam waktu setempat.

Ukrenergo telah mendesak warga untuk menghemat listrik di malam hari dengan tidak menggunakan peralatan yang boros energi, mematikan penerangan yang tidak perlu, serta tidak mencuci di malam hari.

Tidak hanya untuk Kyiv, Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan populasi Zhytomyr, Cherkasy dan Chernihiv juga harus menghemat listrik.

"Jika saran ini diabaikan, kami akan mengalami kesulitan dan perlu untuk menyalakan lilin," dia memperingatkan di Telegram.

Setelah Rusia dengan sengaja meluncurkan serangannya dengan menghantam infrastruktur energi di Ukraina. Jalan-jalan di Kyiv mulai lebih gelap daripada biasanya di malam hari, tetapi kehidupan di sana tetap berjalan normal, katanya.

Peringatan energi datang ketika pertempuran lebih sengit dilaporkan terjadi di utara Kherson yang dikuasai Rusia. Pada Jumat (14/10), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan-serangan pada skala Senin lalu adalah pembalasan atas serangan Ukraina yang telah merusak jembatan besar Kerch Rusia, penghubung strategis utama ke Krimea yang dicaplok.

Fokus lain pertempuran di selatan adalah Zaporizhzhia. Para pejabat Ukraina di kota itu mengatakan kota itu dihantam oleh lebih banyak rudal Rusia dan drone "kamikaze" Shahed buatan Iran. Terjadi kerusakan fasilitas energi dan infrastruktur industri di sana. Sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bencana nuklir di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir yang terbesar di Eropa itu.

Sementara itu, Amerika Serikat telah kembali mengerahkan bantuan militernya untuk Ukraina,  termasuk amunisi untuk sistem roket Himars, peluru artileri, senjata anti-tank dan kendaraan lapis baja Humvee.  AS sejauh ini telah memberikan lebih dari 17 miliar dolar bantuan militer sejak invasi Rusia pada Februari lalu, bantuan tersebut merupakan kontribusi terbesar di antara sekutu Barat Ukraina.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya