Direktur Eksekutif Gawatch Sayuthi/Ist
Government and Aparatur Watch (Gawatch) sangat mengapresiasi langkah Kapolri melakukan bersih-bersih internal Polri. Salah satunya terkait kasus narkotika yang menyeret nama bekas ajudan Jusuf Kalla Irjen Teddy Minahasa.
"Kami kira hal ini sudah sangat elegan sekali. Dan kami berharap tidak hanya berhenti pada satu oknum saja," tegas Direktur Eksekutif Gawatch, Sayuthi, dalam keterangannya, Sabtu (15/10)
Menurutnya, hal seperti ini perlu dikembangkan demi memperbaiki citra Polri selama ini. Apalagi keberanian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindak anggotanya yang melanggar itu tanpa pandang bulu.
"Luar biasa sekali yang dipertontonkan Kapolri ini, apa yang disampaikan beneran dilaksanakan dan tidak main-main. Siapapun yang terlibat aneh-aneh melanggar aturan bakal dipenggal, enggak pandang itu Jenderal bintang dua," kata Sayuthi lagi.
"Kami sangat mengapresiasi apabila hal ini diusut secara tuntas mulai dari tingkat terbawah sampai atas. Berbenah Polri menuju terbaik dan semakin dicinta rakyat," imbuhnya.
Selain itu, Sayuthi juga meminta agar Kapolri menertibkan anak buahnya Novel Baswedan yang diduga telah melanggar kode etik serta disiplin pegawai ASN sebagaimana diatur dalam PP No. 94 tahun 2021 tentang Disiplin PNS.
Kata dia, pihaknya hari ini telah melaporkan Novel ke Propam Mabes Polri terkait unggahan podcast di kanal Youtubenya yang membahas kasus Formula E.
Tayangan podcast yang berjudul 'Eks Pimpinan KPK Buka-Bukaan Formula E & Politik Kriminalisasi' itu, Novel turut mengundang bekas pimpinan KPK Bambang Widjojanto.
"Kemarin kita sudah laporkan ke KASN, dan sekarang kita laporkan ke Propam Mabes Polri. Kami mempertanyakan kapasitas seorang ASN Polri seperti Novel yang melakukan kegiatan diluar kedinasan tanpa seizin pimpinan memberikan pendapat pribadi yang tendensius di ruang publik terkait kasus Formula E yang tengah diselidiki oleh KPK," tuturnya.
Sayuthi juga memuji langkah tegas Polri dibawah komando Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menangkap DPO Bandar judi online di Sumatera Utara, Apin BK. Pasalnya, Apin BK telah ditangkap di Malaysia.
"Berantas narkoba dan judi online karena sudah meresahkan masyarakat dan merusak mental-mental generasi penerus bangsa. Bravo untuk Polri, ganyang bos-bos judi online dan narkoba sampai ke akar-akarnya," pungkasnya. [
]