Berita

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang digadang-gadang akan menjadi Capres PDIP/Ist

Politik

PDIP Masih Putar Otak agar Puan Tidak Jadi Sasaran Musuh Bersama

SABTU, 15 OKTOBER 2022 | 09:12 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Berbagai pertimbangan masih dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum resmi mendeklarasikan Puan Maharani sebagai capres 2024.

Dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, PDIP masih menerawang kekuatan politik lawan sehingga belum berani mendeklarasikan jagoannya di 2024.

“Tidak hanya soal Puan atau bukan, tetapi pada aspek melihat siapa yang akan diusung oleh lawan. Ini agar tidak menjadi sasaran musuh bersama," kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Sabtu (15/10).


Pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyebut, diakui atau tidak, memang PDIP punya elektabilitas yang jauh meninggalkan rivalnya.

“Ini artinya mereka punya modal cukup optimis usung kader sendiri, Puan-Ganjar misalnya, tetapi Megawati bukan tipe yang cepat memutuskan meskipun punya hak absolut, dan besar kemungkinan akan mendahulukan Puan,” demikian Dedi Kurnia.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, elektabilitas calon bukan menjadi faktor utama yang diperhatikan partai berlambang kepala banteng ini.

Hasto bahkan mencontohkan sewaktu Pilgub DKI Jakarta, PDIP mengusung Joko Widodo meski elektabilitas rendah dibanding lawannya kala itu, yaitu Fauzi Bowo atau Foke.

“Pak Jokowi masih jauh dibawah Pak Foke (di Pilgub DKI). (di Pilgub Jateng) Pak Ganjar masih jauh di bawah Pak Sigit Waluyo (tapi mereka menang),” kata Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Kamis (13/10).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya