Berita

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali/Net

Politik

Nasdem: Koalisi Indonesia Hebat Bukan Karena PDIP, tapi Karena Sosok Presiden Joko Widodo

SELASA, 11 OKTOBER 2022 | 18:54 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung majunya Presiden Joko Widodo digerakkan oleh lima partai politik, alias bukan karena PDI Perjuangan saja. KIH terbentuk dan bergerak lebih karena sosok Jokowi yang diminati rakyat untuk maju kembali menjadi presiden.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, menyoal pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyinggung ada partai politik berwarna biru yang terlepas dari koalisi pemerintah.

Ahmad Ali mengatakan, seharusnya Hasto memiliki etika politik yang baik dan menghormati keputusan partai politik dengan tidak menyudutkan partai koalisi pemerintah yang telah bersikap tegas atas keputusan calon presiden untuk Pemilu 2024.


Pada posisi itu, Partai Nasdem telah mengumumkan menjadikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Harusnya Hasto memahami betul bahwa persoalan pencalonan Anies itu dalam kontek kontestasi 2024,” ujar Ahmad Ali, Selasa (11/10).

Dia mengingatkan bahwa lima partai politik dalam KIH yakni PDIP, Golkar, Nasdem, PKB dan PPP bersama-sama membangun koalisi karena sosok Jokowi.

“Sebetulnya kita bisa bersama-sama kemarin itu karena Pak Jokowi bukan karena PDIP, harusnya ini koalisi ini dipandang kerjasama politik yang kita lakukan bersama PDIP, Nasdem, di 2014 itu dipersatukan oleh Pak Jokowi,” katanya.

"Pak Jokowi ini ini menjadi figur yang kita lihat bisa membawa harapan masyarakat. Sayangnya, kita berakhir pada 2024, itulah kontrak politik yang sudah kita lakukan, Pak Presiden dengan Pak Maruf Amin dan koalisi-koalisinya,” imbuhnya.

Anggota Komisi III DPR RI menambahkan, PDIP harus bisa saling menghargai, dan mengevaluasi dalam kabinet Indonesia Maju. Partai Nasdem, kata Ahmad Ali, merupakan partai yang konsisten mendukung Presiden Jokowi sejak 2014 bukan karena PDIP.

“Sehingga apa yang disampaikan tanggal 3 Oktober 2022 itu, adalah kontestasi Pilpres 2024, bukan kemudian untuk tandingan dan merongrong pemerintahan Pak Jokowi,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya