Berita

Kerusuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10)/Net

Publika

Kepedihan Tersisa di Kanjuruhan

RABU, 05 OKTOBER 2022 | 07:50 WIB | OLEH: YUDHI HERTANTO

PILU! Kesedihan terasa menyesak dada, ketika tersiar kabar jatuhnya korban dari sebuah perhelatan sepak bola.

Jelas bukan sekadar kalkulasi soal jumlah, karena berapa pun nyawa manusia, teramat sangat berharga nilai kehidupan. Tiada hal yang patut disampaikan selain ungkapan simpati, berbelasungkawa bagi para korban dari kejadian tersebut.

Banyak pihak melakukan evaluasi dan pendekatan pada peristiwa kanjuruhan, melalui berbagai sudut pandang.

Hal terpenting untuk ditegaskan adalah bagaimana mencegah terjadinya perulangan kasus. Sebuah pelajaran teramat pahit.

Mitigasi Risiko

Istilah yang dipergunakan untuk menandai kejadian di Kanjuruhan berbeda-beda, mulai dari: insiden, tragedi, bencana, kerusuhan, kericuhan, hingga petaka.

Pemakaian diksi yang beragam itu, tidak dapat mengubah fakta persoalan, bahwa terdapat potensi pengabaian risiko kejadian. Kericuhan dan kerusuhan kerap berpotensi terjadi, bukan datang dengan tiba-tiba, seringkali diakibatkan minimnya skenario mitigasi (pencegahan).

Dalam sebuah perhelatan besar, semisal event konser, pertandingan olahraga, hingga masa kampanye politik, antusiasme berubah tidak terkendali. Padahal, gelora psikologis secara kelompok, tampil dalam bentuk fanatisme. Hal ini menjadi problem yang dapat dibaca, sekaligus diantisipasi.

Tidak mudah mengurai pihak-pihak yang bertanggung jawab, tersebab potensi kesalahan terletak di berbagai sisi.

Ruang penyelidikan peristiwa dengan pembentukan tim gabungan pencari fakta, perlu diapresiasi untuk bekerja secepatnya memastikan kejelasan duduk perkara.

Di sisi lain, upaya penanganan atas korban baik yang meninggal maupun luka-luka juga penting untuk dikedepankan, dengan perspektif kemanusiaan.

Multifaktor Error

Lalu siapa yang harus bertanggung jawab? Pertanyaan ini selalu muncul dalam kejadian dengan dampak timbulnya korban jiwa.

Tentu pertanggungjawaban perlu dimintakan, tetapi evaluasi menjadi sarana reflektif juga menjadi penting dirumuskan.

Konsep penyelenggaraan kegiatan, yang disebut over kapasitas. Belum lagi, menyoal waktu penyelenggaraan agak larut, dengan relasi jam tayang media. Termasuk pada celah pelaksanaan pemeriksaan awal penonton, sebelum masuk stadion. Kedisiplinan pendukung untuk bersikap tertib serta sportif.

Di sisi lain, perlu diketahui apakah implementasi standar prosedur atas penanganan situasi kericuhan telah dipahami oleh petugas keamanan?

Pada partai derby yang penuh rivalitas, bagaimana komunikasi dibangun kepada para suporter? Bersiap untuk menerima hasil pertandingan, bahwa kalah-menang adalah hal normal di permainan.

Tentu kita tidak ingin begitu banyak nyawa menjadi tersia-sia, upaya pembenahan menyeluruh perlu diformulasikan.

Jelas tidak ada yang yang begitu berharga selain jiwa dan kehidupan, untuk itu semestinya semangat sepak bola adalah memberikan ruang hidup bukan sebaliknya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya