Berita

Ketua KPK Firli Bahuri/Net

Hukum

Firli Bahuri: Kerja KPK Kolektif Kolegial, Kalau Ada Pihak Menggiring Opini Patut Dicurigai

SENIN, 03 OKTOBER 2022 | 19:48 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Apapun yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan proses penegakan hukum dalam upaya melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan bahwa, tidak ada seorangpun yang akan ditetapkan sebagai tersangka apabila karena perbuatannya atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan yang cukup patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.

KPK, kata Firli, melakukan proses penegakan hukum dengan mekanisme yang sama. Misalnya saja, Firli membeberkan bahwa sejak 6 Januari hingga 25 September 2022 KPK sudah menetapkan 106 orang sebagai tersangka dan ditahan.

“Saya tegaskan kembali bahwa KPK kerja kolektif kolegial. Semua dilakukan para penyidik dan diputuskan bersama oleh para pimpinan. KPK akan menyampaikan hasil kerja kepada publik dalam bentuk konferensi pers sebagai pertanggungjawaban dan kepada Allah SWT Tuhan yang maha kuasa di dunia dan akhirat,” kata Firli kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/10).

Oleh karena itu, menurut Firli, publik patut curiga jika terdapat pihak yang menggiring opini bahwa proses penegakan hukum yang ada di KPK ditentukan hanya satu atau dua pimpinan saja.

“Jikalau ada pihak-pihak yang menggiring opini, maka sesungguhnya patut dan harus curiga bahwa dia bekerja sesuai pesanan dan mengikuti operator atau bisa jadi mereka adalah pihak yang bertindak sebagai juru penyelamat koruptor supaya tidak tersentuh oleh hukum sebagaimana mestinya sehingga bebas proses hukum,” pungkas Firli.

Sebelumnya dalam sebuah laporan koran Tempo menyebut bahwa Firli menginginkan agar Anies menjadi tersangka dalam kasus penyelenggaraan Formula E yang kini tengah ditangani oleh KPK.

Dalam laporan koran Tempo itu, Firli memaksa kasus ini dinaikan ke tahap penyidikan meski dikatakan oleh koran Tempo berdasarkan sumbernya, kasus tersebut belum cukup bukti untuk dinaikkan ke tahap penyidikan.


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya