Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net

Nusantara

Singgung Polarisasi, Anies Minta Masyarakat Dewasa Hadapi Kontestasi Politik

SABTU, 01 OKTOBER 2022 | 01:08 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Polarisasi merupakan hal yang lumrah dan alami dalam kontestasi politik di negara manapun.

Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara 'Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2022' di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/9).

Bagi Anies, polarisasi merupakan kondisi keterbelahan masyarakat dalam menyikapi isu-isu politik maupun isu lainnya. Umumnya terjadi karena perubahan sosiokultural dalam masyarakat.

"Kita kadang-kadang khawatir jangan sampai pemilu ini terjadi polarisasi, polarisasi itu sesuatu yang wajar," kata Anies seperti dikutip redaksi.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berpandangan, banyak orang menganggap munculnya polarisasi maka berarti timbul perpecahan dalam masyarakat. Padahal perbedaan pendapat dan tujuan itu wajar, seperti kutub utara dan kutub selatan.

Oleh sebab itu, mantan Rektor Universitas Paramadina itu meminta masyarakat Indonesia dewasa dalam menjalani kontestasi politik mendatang. Ia meminta agar warga melihat rekam jejak para jagoannya sebelum memutuskan untuk memilih.

"Karena di dalam masa kampanye masing-masing pihak akan menonjolkan kekuatannya dan akan melabelkan negatif pada lawannya. Itu dua-duanya terjadi," sambungnya.

Anies menambahkan, dalam kontestasi politik juga akan memunculkan polarisasi emosi yang mencerminkan sejumlah golongan, misalnya gender, agama, suku, etnik, dan sebagainya. Selain aspek emosi, ada pula aspek lain yakni program.

Tokoh yang memenangkan kontestasi politik, lanjut Anies, cenderung akan mengecilkan aspek emosi dan membanggakan aspek program, dan sebaliknya bagi yang kalah

"Ketika proses kampanye itu, publik dirangsang dari sekarang, mari kita bersiap melihat rekam jejak apa yang sudah dikaryakan dah dihasilkan, sehingga ketika masuk fase pemilu pada saat proses, muncul isu-isu emosional itu dia tidak menutup tema-tema penting yang menyangkut kesejahteraan masyarakat dan kelangsungan demokrasi," demikian Anies.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya