Berita

Hong Kong akan melonggarkan kebijakan karantina Covid-19 untuk para pelancongnya dari luar negeri/Xinhua

Dunia

Demi Tetap Terhubung dengan Dunia, Hong Kong Ubah Kebijakan Karantina Covid-19

RABU, 21 SEPTEMBER 2022 | 09:40 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Hong Kong akan segera mengumumkan perubahan kebijakannya yang kontroversial terkait karantina covid-19 di hotel. Perubahan ini dilakukan karena Hong Kong ingin tetap terhubung dengan seluruh dunia melalui pelonggaran pembukaan wilayah yang tertib.

Berbicara pada Selasa (20/9), Pemimpin kota, John Lee, mengatakan ia menyadari bahwa Hong Kong perlu  utnuk mempertahankan daya saingnya, serta pihak berwenang menyatakan keinginannya untuk kembali menggelar acara dan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di kota.

"Kami tahu persis ke mana kami harus menuju dan ingin konsisten saat kami bergerak ke arah itu. Kami ingin memiliki keterbukaan yang tertib, karena kami tidak ingin ada kekacauan atau kebingungan dalam prosesnya," ujar Lee kepada wartawan, yang dikutip dari The Peninsula.


Merujuk pada isyarat China yang menerapkan kebijakan nol-Covid dengan penguncian ketat di seluruh wilayahnya. Hong Kong kini akan menghapus karantina wajib di hotel, dan akan menggantinya dengan pemantauan mandiri selama tujuh hari, orang-orang dapat segera tinggal di rumah mereka masing-masing, namun masih akan terus dilakukan upaya pemantauan.

Kelompok bisnis, diplomat, dan banyak penduduk lainnya telah mengecam aturan karantina hotel yang berlaku sejak Maret 2020, serta pembatasan COVID kota lainnya hanya akan mengancam posisi Hong Kong sebagai pusat keuangan global.

Sejauh ini aturan tersebut telah memicu eksodus ekspatriat. Mengacu pada data dari pemerintah, sejak pertengahan 2021 telah tercatat sebanyak 113.000 orang telah pergi meninggalkan China, karena upaya Beijing yang melakukan pengendalian yang sangat ketat, hingga membuat para penduduk dan turis terjebak tidak bisa berpergian ke mana-mana.

Aturan tersebut juga telah memaksa maskapai penerbangan Hong Kong membatalkan serta menunda penerbangannya, yang dulunya bandara di negara ini dikenal sebagai bandara tersibuk di dunia. Akibat penguncian dan kebijakan karantina yang ketat membuat Hong Kong kehilangan pelancongnya.

Sementara, pusat keuangan saingannya yaitu Singapura mengalami peningkatan dengan menjadi tuan rumah dalam banyak konferensi tingkat tinggi bulan ini yang telah menyaksikan ledakan bisnis yang melonjak untuk hotel dan restorannya.

Sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan bisnis ke pijakan yang lebih normal, Hong Kong berencana menjadi tuan rumah konferensi keuangan besar dan Rugby Sevens internasional pada bulan November mendatang. Para bankir mengatakan perjalanan bebas karantina adalah prasyarat untuk menghadiri konferensi.

Tidak jelas apakah pembatasan COVID lainnya juga akan dilonggarkan. Namun saat ini Hong Kong masih melarang kelompok publik lebih dari empat orang dan masih menerapkan wajib masker, bahkan untuk anak-anak kecil. Perubahan kebijakan diperkirakan akan mulai dikabarkan dan dijelaskan pada minggu ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya