Berita

Pesan hacker Bjorka di Telegram/Net

Politik

Kata Fadli Zon, Adanya Bjorka Menunjukkan Kelemahan Kominfo

SELASA, 13 SEPTEMBER 2022 | 00:19 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Hacker dengan nama Bjorka yang belakangan menyedot perhatian publik lantaran aksinya yang membocorkan data pribadi Presiden Joko Widodo hingga para menterinya menunjukkan proteksi data pribadi di Indonesia lemah.

Menurut anggota komisi I DPR RI, Fadli Zon, peristiwa bocornya data pribadi bukan kali pertama, namun kali ini ia menilai titik lemah kementerian terkait sangat terlihat ketika tidak bisa menjalankan tupoksinya dalam mengawasi data pribadi masyarakat Indonesia.

“Kalau saya lihat hacker inikan individual atau suatu kelompok tapi bisa meretas institusi negara atau pimpinan dari negara yang penting itu menunjukkan bahwa tidak ada proteksi terhadap data kita, dan ini ada suatu kelemahan di dalam lembaga instutusi terkait yang harusnya bertanggung jawab terhadap proteksi terhadap keamanan siber kita,” kata Fadli Zon kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/9).

Legislator dari Fraksi Gerindra ini menambahkan, dengan adanya peristiwa ini Kementerian Komunikasi dan Informatika perlu bertanggung jawab, sehingga keamanan siber di Indonesia dapat terjamin dengan baik.

“Dalam hal ini memang argumentasinya bisa saja dari UU PDP (perlindungan data pribadi) yang sekarang ini sedang difinalisasi oleh komisi I bersama pemerintah. Tetapi harusnya juga ada institusi seperti Kominfo dan BSSN yang bertanggung jawab terhadap keamanan siber, karena itu data kelihatan yang menurut informasi berseliweran di dark web dibongkar sedemikian rupa,” ucapnya.

Data pribadi masyarakat, kata Fadli Zon, bisa disalahgunakan oleh orang yang melakukan peretasan tersebut, lantaran sistem keamanan siber di Indonesia mudah diretas oleh para hacker.

Menurutnya, hal ini merupakan hal yang sangat serius karena menyangkut masalah harga diri bangsa. Dia menyinggung soal Mentri Johnny yang tidak menggunakan nomor Indonesia malah menggunakan nomor Amerika Serikat seolah-olah di Indonesia tidak aman.

“Bagaimana, punyanya Menkominfo saja saya lihat kan saya ada nomornya ganti nomor kalau tidak salah sekarang ganti nomor pake nomor Amerika malah +1 gitu kan artinya tidak ada kepeceryaan juga kalau kita pakai +62 kan ini kalau Kominfo saja pakai nomor Amerika bagaimana rakyat? Kan tidak ada kepercayaan terhadap nomor kita yang ada di dalam negeri,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya