Berita

Penerima Hoegeng Award/Net

Politik

Polisi Penerima Hoegeng Award Harusnya Dapat Promosi Jabatan Lebih Tinggi

MINGGU, 04 SEPTEMBER 2022 | 20:41 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diharapkan bisa menjadikan anggotanya yang terpilih di Hoegeng Award sebagai aset segar di kepolisan.

Demikian pendapat yang disampaikan pakar hukum pidana Universitas Trisaksi Azmi Syahputra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/9).

“Semestinya polisi penerima Hoegeng Award Juli 2022 lalu, dapat di jadikan Kapolri sebagai aset sekaligus dipromosikan tugas, wewenang yang lebih tinggi dan lebih baik,” kata Azmi.

Karena Personil anggota kepolisian yang terpilih ini, menurut Azmi, harus terus dijaga dan dikawal oleh pimpinan markas besar kepolisian, sehingga event Hoegeng Award (HA) bukan sekedar ceremony semata.

“Hoegeng Award harus dijadikan sebuah proses pengelolaan dan penguatan sistem aset insitusi kepolisian, membutuhkan sistem pengelolaan aset, karena aset merupakan sumber daya atau kekayaan dari suatu entitas dalam hal ini insitusi kepolisian,” tutur Azmi.

Bagi Azmi, Hoegeng Award yang diumumkan itu harus berfungsi menjaga nilai aset yang dimulai dengan membaca, mencermati dan mempetakan rekam jejak kinerja anggota kepolisian aktif yang dedikasi, berintegritas dan inovatif.

Disamping itu, lanjut dia, Hoegeng Award sangat baik untuk menemukan kader kepolisian apalagi penilaian juga dilakukan berdasarkan masukan  dan rasa kepuasan masyarakat luas.

“Sehingga Hoegeng Award seyogianya menjadi role model kepempimpinan sekaligus simbol tibanya era baru keterbukaan polisi dalam menjaring polisi integritas dan inovatif, sekaligus sebagai upaya membangun sistem dan mekanisme mengkloning polisi yang bersih, transparan, akuntabel, humanis, clear and clean,” tutur Azmi.

Hal tersebut dikatakan Azmi, demi Polri yang membuka diri menerima masukan dan kritik serta menjaga integritas sebagai anggota Polri dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya