Berita

Mantan Menteri Keuangan RI Fuad Bawazier/Net

Politik

Teringat 1998, Fuad Bawazier Wanti-wanti Jokowi soal Kenaikan BBM dan Suku Bunga

KAMIS, 01 SEPTEMBER 2022 | 08:44 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah Indonesia diharapkan tidak gegabah dalam mengeluarkan kebijakan di tengah situasi sulit saat ini, terlebih menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan suku bunga.

Mantan Menteri Keuangan RI Fuad Bawazier mengingatkan, banyak negara runtuh akibat salah mengambil langkah soal ekonomi nasional.

Dia kemudian terkenang ketika peristiwa krisis moneter (krismon) yang terjadi pada tahun 1999/1998. Kala itu, pemerintah menaikkan suku bunga atas dasar saran dari IMF. Bank Indonesia dan pejabat ekonomi di pemerintah serta penasihat ekonomi termakan iming-iming IMF untuk menaikkan suku bunga.

“Kecuali saya yang bersurat kepada Presiden Soeharto, tidak setuju. Saya kalah suara dan bunga BI dinaikkan gila-gilaan atas saran IMF, dan kurs rupiah tetap tidak terkendali. Itulah jebakan IMF saat itu, 1998,” tegas Fuad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/9).

Setelah berhasil menaikkan suku bunga, kata Fuad, IMF langsung ke langkah berikutnya, yaitu menaikkan harga BBM.

"Kembali saya juga tidak setuju, tetapi kalah suara sehingga Presiden Soeharto menaikkan harga BBM yang kemudian kita tahu tak lama setelah itu Presiden Soeharto juga lengser,” katanya.

Saat ini, Fuad merasakan peristiwa yang sama ketika dirinya menjadi menteri keuangan, dengan tidak menaikkan suku bunga oleh Bank Indonesia, tapi pemerintah seakan-akan tergoda oleh IMF untuk menaikkan BBM.

"Kembali ke tahun 2022. Setelah gagal menaikkan suku bunga, kini pemerintah menyuarakan kenaikan harga BBM sama seperti tahun 1998. Kali ini saya tidak tahu apakah atas saran IMF melalui tangan-tangannya di Indonesia atau bukan,” katanya.

Menurutnya, kenaikan BBM di tengah situasi serba sulit saat ini, belum tepat dilakukan karena akan memantik inflasi yang cukup besar bagi Indonesia.

"Kenapa kita yang sebenarnya relatip sudah selamat dari gelombang inflasi dunia malah mau atau ingin menjadikan Indonesia ikut di barisan inflasi dunia,” demikian Fuad.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Pria Gagal Nyaleg Sampai Nekat Bunuh Diri Depan MA Brasil

Jumat, 15 November 2024 | 14:03

Ijazah Pesantren Harus Diakui Negara Tanpa Syarat

Jumat, 15 November 2024 | 13:55

Rumah Tokoh Asal Riau Dilelang Bank Gara-gara Debiturnya Ngemplang Kedit

Jumat, 15 November 2024 | 13:54

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Jumat, 15 November 2024 | 13:45

Pemprov DKI Pastikan Program Bansos Tak Berkaitan dengan Dukungan Pilkada

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dipimpin Puan, Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK Tertutup

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan: Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya dan Inspirasi Membangun Nasionalisme

Jumat, 15 November 2024 | 13:31

Regulasi IPS Biang Kerok Kemurkaan Peternak Sapi Perah

Jumat, 15 November 2024 | 13:19

Permintaan Baterai Naik, Komatsu Jepang Tingkatkan Investasi di AS

Jumat, 15 November 2024 | 13:01

Citra Kejaksaan Bisa Terpuruk Jika Tidak Koreksi Diri

Jumat, 15 November 2024 | 12:59

Selengkapnya