Berita

Dampak perang di Ukraina/AP

Dunia

Ukraina: Invasi Rusia Sebabkan Kerusakan Lingkungan Setara Rp 148 Triliun

JUMAT, 26 AGUSTUS 2022 | 11:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung selama enam bulan terakhir telah menyebabkan kerusakan lingkungan, yang jika dinilaikan setara dengan 10 miliar dolar AS atau Rp 148 triliun.

Kementerian Lingkungan Ukraina mencatat ada lebih dari 2.000 insiden pasukan Rusia merusak udara, tanah, dan air Ukraina. Ini hanya beberapa dari banyak konsekuensi perang lainnya.

"Sejak awal invasi besar-besaran Federasi Rusia ke Ukraina, kami mencatat semua kejahatan penjajah terhadap lingkungan untuk membuatnya (Rusia) membayar penuh atas apa yang telah dilakukan pada rakyat Ukraina," kata kementerian lewat unggahan di Telegram pada Kamis (25/8).


Kementerian memperkirakan total degradasi tanah dan sumber daya air Ukraina serta polusi udara yang disebabkan oleh invasi Rusia bernilai 395 miliar hryvnia Ukraina atau lebih dari 10 miliar dolar AS.

Bulan lalu, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP) melaporkan pemantauannya menemukan daerah pedesaan dan perkotaan Ukraina dapat menghadapi kondisi beracun.

UNEP mengatakan memverifikasi polusi dan kerusakan ekologis yang disebabkan oleh ribuan kemungkinan insiden yang berpotensi berdampak ke negara-negara tetangga.

"Pemetaan dan penyaringan awal bahaya lingkungan hanya berfungsi untuk mengkonfirmasi bahwa perang benar-benar beracun," kata Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen.

Laporan dari media, kelompok konservasi dan lembaga pemerintah telah memperingatkan bahwa perang telah membunuh ribuan lumba-lumba di Laut Hitam, banyak di antaranya dilaporkan terdampar di Turki.

UNEP mengatakan konflik tersebut telah menyebabkan bahaya lingkungan setelah infrastruktur minyak dan gas serta fasilitas industri lainnya dihantam.

Salah satu masalah lingkungan terbesar di Ukraina berpusat di sekitar pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang direbut oleh pasukan Rusia pada Maret.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya