Berita

Bharada E didampingi psikolog saat berada di Bareskrim/Ist

Dahlan Iskan

Lagu Sambo

SABTU, 20 AGUSTUS 2022 | 04:58 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

BHARADA E begitu ingin jadi polisi. Dua kali ia mendaftar, dua kali pula tidak lolos.

Lalu, mendaftar lagi: untuk level yang lebih rendah: tamtama. Itu level yang paling rendah. Kalau itu pun ditolak, habislah harapannya untuk bisa jadi polisi. Tahun berikutnya, ia tidak akan bisa mendaftar lagi. Umurnya sudah lewat.

Sebenarnya Bharada E lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Maritim Polaris, Bitung. Harusnya ia bisa masuk Polri untuk level bintara. Tapi, apa boleh buat. Gagal dua kali. Ia melamar lagi untuk level tamtama yang sebenarnya cukup untuk level lulusan SMA.


Lamaran masuk tamtama itu diterima. Tahun 2019 lalu. Jadilah Ichad anggota Polri.

Ichad adalah nama panggilan Bharada E di lingkungan keluarga dan gerejanya di Manado. Nama panjangnya Anda sudah tahu: Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Pudihang adalah marga dari ibunya. Lumiu marga bapaknya.

Setelah lulus tes, Ichad menjalani pendidikan di Watukosek di pinggir Sungai Brantas di Pasuruan. Itulah pusat pendidikan Polri untuk pasukan Brigade Mobil (Brimob). Brimob adalah polisi yang dilatih khusus seperti tentara.

Ichad pun lulus pendidikan. Kemampuan fisiknya memang oke. Ia pendaki gunung. Perenang. Pemanjat tebing. Pelatih wall climbing. Semua olahraga lintas alam menjadi keunggulannya.

Lalu, Ichad mendapat tugas pertama di markas Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jakarta. Yakni, tempatnya ditahan saat ini –sebagai tersangka terkait pembunuhan Duren Tiga.

Ichad pernah ditugaskan di Papua, Poso, Papua, dan Poso lagi. Lalu, menjadi ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo.

Bharada E adalah salah satu pusat drama Duren Tiga. Ichad-lah yang  menembak Brigadir Joshua. Saling tembak. Sampai Joshua tewas. Bharada E baik-baik saja –dinding di belakangnya yang terluka.

Itu skenario awal.

Berantakan.

Setting-nya tidak ada yang sinkron.

Bubar.

Terutama setelah Bharada E berhasil mengusir setan dari pikirannya. Bharada E mengubah pengakuan awalnya.

Siapa yang berhasil menghardik setan itu dari otak Ichad?

Berita pertama menyebutkan: orang tuanya. Perubahan pikiran itu terjadi setelah Bharada E diberi kesempatan menghubungi orang tuanya di Manado.

Tapi, pengacara pertama Ichad, Deolipa Yumara, mengatakan: perubahan itu terjadi setelah Bharada E menelepon maitua-nya. Maitua adalah bahasa asli Manado. Artinya: pacar.

Maitua Ichad memang tinggal di Jakarta. Namanyi: Lily. Gadis Manado. Dia pindah ke Jakarta setelah Ichad menetap di Jakarta.

Harapan untuk bisa mempersunting Lily awalnya sirna. Pikiran Ichad dipenuhi gambaran: ia pasti dihukum mati. Karena itu, Ichad sempat minta ke maitua-nya untuk pulang ke Manado. Tidak ada lagi yang dia andalkan di Jakarta.

Deolipa memfasilitasi hubungan telepon dengan sang maitua. Targetnya: agar Ichad punya harapan untuk tidak dihukum mati. Asal, ia mengaku terus terang seperti apa kejadian sebenarnya di Duren Tiga.

Target itu bisa dicapai karena Ichad sebenarnya sudah terlihat ragu dengan pengakuannya. ”Titik terang pertama itu diperoleh oleh penyidik nomor satu Indonesia saat ini. Beliau adalah Dr Suradi SH MH,” ujar Deolipa. ”Saya tinggal meneruskan saja agar setitik terang itu menjadi benar-benar terang,” katanya.

Deolipa terus bicara dengan Ichad dalam bahasa Manado. Juga dengan bahasa agama: sesama Kristen. Ichad ia ajak menyanyikan lagu rohani. Bertiga dengan satu petugas lagi. Deolipa memang seniman. Penyanyi. Gitaris.

Deolipa pun mulai menyanyikan lagu Indah pada Waktunya. Ichad mulai ikut menyanyi.

”Anda yang memainkan gitar?” tanya saya kepada Deolipa yang asli Diwek, Jombang, itu.

”Saya buka YouTube. Nyanyi bareng dengan YouTube,” ujarnya.

Deolipa lantas menunjukkan mana YouTube yang diputar untuk mengiringi lagu rohani itu. Yakni, yang dinyanyikan Putri Siagian. Yang ditonton hampir 800.000 orang.

Bharada E mulai ikut menyanyi. Meresapi isinya. Lalu, menyanyi lagi. Lagu keduanya Hidup Ini Adalah Kesempatan. Yang dinyanyikan Michela Thea.

”Setan pun hilang dari kepalanya,” ujar Deolipa.

Itulah, katanya, kunci yang membuat Bharada E berubah pikiran. Pembuka pertama Kolonel Dr Suradi. Lalu, dua lagu rohani itu. Semua skenario Ferdy Sambo pun bubar. Bahkan, kemarin, istri Sambo ditetapkan sebagai tersangka baru.

Saya pun menelepon Grand Regar. Ia wartawan Manado Post. Yang sudah menelusuri keberadaan keluarga Bharada E di Manado. Keluarga itu awalnya memang tinggal di Bitung. Kini sudah tinggal di satu perumahan tidak jauh dari Bandara Sam Ratulangi, Mapanget, luar kota Manado.

Sang ayah seorang sopir. Sopir kanvas. Yakni, yang mengantar barang-barang ke agen-agen. Grand lulusan Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi. SMA-nya di Advent, Manado. Lalu, jadi wartawan.

Ia menelusuri jalur-jalur sulit untuk menemukan rumah Bharada E. Ketemu. Di pojok perumahan itu. Rumah batako. Sangat sederhana. Tipe 36. Bharada E masih sangat baru di Polri. Belum sempat memperbaiki rumah di pojok itu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya