Berita

Pengamat komunikai politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga/RMOL

Politik

Sulit Cari Pasangan Sendiri, PDIP Jangan Terlalu Pasif Berkoalisi

JUMAT, 12 AGUSTUS 2022 | 05:38 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Menyambut tahapan Pemilu 2024, Gerindra dan PKB nampak solid akan deklarasi kaolisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Selain itu, ada juga Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga diinisiasi oleh Patai Golkar, PAN dan PPP.

Merespons hal itu, Pengamat komunikai politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga berpendapat, PDIP hingga saat ini tampak masih pasif untuk berkoalisi. Bahkan, ada kesan PDIP merasa jumawa karena dapat mengusung capres sendiri.

Di sisi lain, tidak hanya KIB dan KIR, keseriusan untuk berkoalisi juga diperlihatkan oleh Demokrat, Nasdem dan PKS.


"Jadi, hanya PDIP yang terkesan belum banyak bergerak untuk berkoalisi. Kalau pun ada pergerakan, hal itu hanya terlihat dari penugasan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada Puan Maharani untuk menemui ketua umum partai politik lainnya," demikian analisa Jamiludin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/8).

Ia melihat, sikap pasifnya PDIP untuk berkoalisi memang masih teka teki. Apakah PDIP mau berkoalisi atau mengusung sendiri Capresnya.

Dalam pandangan Jamiludin, PDIP akan kesulitan mencari pasangan sendiri, terutama bila nantinya semua partai sudah berkoalisi dan mendeklarasikan Capresnya.

Meski demikian, Jamiludin menganalisa, jika PDIP pede mengusung sendiri, maka kepasifan yang ditunjukkannya selama ini tampaknya sudah tepat. Sebab, PDIP akan leluasa memilih pasangan Capres baik dari kadernya sendiri maupun dari luar partainya.

Jamiludin mengingatakan, sejauh ini pilihan maju sendiri akan berisiko bagi PDIP. Sebab, pasangan Capres dari partainya hingga saat belum terlalu kuat.

Mantan Dekan Fikom IISIP ini menguraikan simulasi Pilpres, pasangan Puan Maharani-Ganjar Pranowo belum begitu kompetitif bila berhadapan dengan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono. Begitu juga bila pasangan Puan-Risma atau Ganjar-Risma. Elektabilitas simulasi pasangan tersebut hingga sekarang belum terlihat.

"Jadi, pilihan terbaik PDIP tampaknya tetap berkoalisi. Kalau itu dilakukan, peluang memadukan pasangan Capres lebih terbuka sehingga dapat diperoleh pasangan yang kompetitif," pungkas Jamiludin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya