Berita

Kongres Dunia Akademi Kemajuan Bisnis ke-18 diadakan di Istanbul/Net

Dunia

Cendekiawan dari 30 Negara Berkumpul di Turki, Bahas Perdagangan Internasional, Afghanistan dan Peran Perempuan

JUMAT, 08 JULI 2022 | 07:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para peneliti dari 30 negara berkumpul di Istambul, Turki, untuk menghadiri Kongres Dunia kedelapan belas dari Academy for Global Business Advancement's (AGBA). Konferensi tersebut membahas globalisasi, perdagangan, dan digitalisasi.

Konferensi yang berlangsung pada 2 hingga 4 Juli dimulai dengan keynote speech oleh Prof. Dheeraj Sharma, Director, Indian Institute of Management, Rohtak. Ia mengatakan, keterkaitan perdagangan internasional dengan perdamaian, politik, dan konflik.

Menurutnya, ada kesamaan dalam harapan kaum muda di seluruh dunia dan menyoroti bagaimana ini adalah hasil dari globalisasi. Dia juga mengatakan bahwa meskipun globalisasi sebagian besar telah memberikan manfaat bagi dunia, ia juga memiliki beberapa eksternalitas negatif seperti melebarnya kesenjangan antara kaya dan miskin, perubahan lingkungan, dan penyakit baru. Dia mengatakan ini harus dimiliki oleh kekuatan ekonomi besar.


Diskusi panel juga membahas tentang bagaimana globalisasi telah dikaitkan dengan meningkatnya ketidaksetaraan.

Diskusi juga membahas berbagai gerakan melawan globalisasi yang dilatarbelakangi oleh pemikiran populis proteksionisme, seperti yang disampaikan Profesor Dana-Nicoleta Lascu dari University of Richmond, AS. Dia mengatakan bahwa pelanggan memiliki tanggung jawab untuk mencegah proteksionisme.

“Proteksionisme mengekang konsumsi,” katanya.

Seentara, Prof Salem Al-Ghamdi menyebutkan bahwa perdagangan global saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

Negara-negara peserta yang hadir memeriksa masalah ekonomi dan non-ekonomi bersama-sama untuk mengevaluasi hasil perdagangan global.

Komunitas internasional perlu fokus pada penguatan sistem keuangan internasional, melalui perdagangan dan melalui bantuan yang dapat membantu negara-negara termiskin berintegrasi ke dalam ekonomi dunia, yang pada akhirnya bertujuan untuk tumbuh dengan cepat dan mengurangi kemiskinan.

Itulah cara untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat secara global dapat mengambil manfaat dari pengaruh globalisasi.

Peran perempuan juga dibahas dalam konferensi ini. Dalam diskusi panel bertema “Non-Standard Approaches to Peace Building and Normalizing International Trade in Afghanistan”, politisi Afghanistan dan Aktivis Hak Perempuan, Farkhanda Zahra Naderi menekankan pentingnya mengikutsertakan perempuan dalam proses perdamaian di Afghanistan.

Dia mengatakan bahwa Taliban harus membawa kembali perempuan ke dalam angkatan kerja di sektor publik.

“Mereka mungkin melakukannya secara bertahap. Pertama-tama, mereka dapat memberikan kesempatan kerja dari rumah kepada perempuan selama enam bulan ke depan sampai kemudian mereka harus bekerja untuk menciptakan infrastruktur di kantor sektor publik agar perempuan dapat bekerja. Perempuan dalam angkatan kerja hanya akan menambah aktivitas ekonomi negara Afghanistan. Tanpa ini masyarakat akan tetap dalam perselisihan”, katanya.

Konferensi ini juga memiliki dua puluh Lokakarya Pengembangan Fakultas tentang berbagai topik yang terkait dengan penelitian tentang globalisasi. Berbagai macam makalah penelitian dipresentasikan selama konferensi tiga hari tentang topik-topik seperti manajemen inovasi, kemampuan TI, perawatan kesehatan, keamanan siber, perilaku konsumen, keberlanjutan, dan lain-lain.

Dewan AGBA menganugerahkan penghargaan “Pemimpin Pemikiran Global Terhormat” kepada Prof. Dheeraj Sharma atas visi dan upayanya dalam memberikan kontribusi positif bagi demokratisasi perdagangan dan bangsa.

Konferensi ini dihadiri antara lain oleh perwakilan dari Amerika Serikat, India, Indonesia, UEA, Afghanistan, Thailand, Kenya, Taiwan, Sri Lanka, Qatar, Bangladesh, Finlandia, Vietnam, Pakistan, Malaysia, Yordania, Irak, Turki, Lebanon, Afrika Selatan, Mesir , Selandia Baru, Uganda, Kazakhstan, Arab Saudi, Inggris, Oman, dan Nigeria.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya