Berita

Jaksa Agung ST Burhanuddin/RMOL

Hukum

Dua Tersangka Baru Korupsi Garuda Tak Ditahan Kejagung, Ini Alasannya

SENIN, 27 JUNI 2022 | 16:31 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penetapan dua tersangka baru kasus dugaan korupsi pembelian pesawat Garuda Indonesia oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak dibarengi dengan penahanan.

Hal tersebut disampaikan Jaksa Agung Sianitar (ST) Burhanuddin dalam jumpa pers di Komplek Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/6).

"(Dua tersangka baru yang ditetapkan hari ini) tidak dilakukan penahanan," ujar Burhanuddin.

Dia menjelaskan, dua orang yang ditetapkan tersangka pada hari ini yaitu mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Satar dan Direktur PT Mugi Rekso Abadi, Soetikno Soedardjo.

Mereka diduga mengabaikan prinsip-prinsip pengadaan pesawat CRJ 1000 dan ATR 72-600 yang harus dilalui perusahaan penerbangan pelat merah, sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara hingga Rp 8,8 triliun.

Lebih lanjut, Burhanuddin menyampaikan alasan mengapa Emirsyah dan Soetikno tidak dilakukan penahanan.

"Karena masing-masing sudah menjalani pidana atas kasus PT Garuda yang ditangani oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," tandasnya.

Kejagung telah menyatakan sebelumnya bahwa Emirsyah bersama tim dibawahnya tidak melakukan evaluasi dan menetapkan pemenang pengadaan pesawat dengan tidak transparan, tidak konsisten dan tidak sesuai kriteria. Sehingga, pengadaan pesawat itu diduga melawan hukum dan menguntungkan pihak Lessor.

Atas perilaku itu diduga Emirsyah saat memimpin PT Garuda Indonesia (Persero) mengabaikan prinsip-prinsip pengadaan barang, sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara triliunan rupiah.

Dana untuk proyek pengadaan pesawat tersebut semula disediakan oleh pihak ketiga untuk PT Garuda Indonesia yang akan membayar kepada pihak lessor untuk pengadaan 50 unit pesawat.

Dari total itu, 5 di antaranya merupakan pesawat yang dibeli, kemudian 18 unit pesawat lain berjenis CRJ 1000, dan enam di antara pesawat tersebut dibeli dan 12 lainnya disewa dalam kerangka Rencana Jangka Panjang perusahaan (RJPP) periode 2009 hingga 2014.

Sebelum penetapan dua tersangka ini, Kejagung telah mentapkan 3 orang lainnya sebagai tersangka.

Mereka adalah Vice President Strategic Management PT Garuda Indonesia peridoe 2011-2012 Setijo Awibowo. Executive Project Manager Aircraft Delivery PT Garuda Indonesia periode 2009-2014 Agus Wahjudo dan Vice President Treasury Management PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Albert Burhan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya