Berita

Kamp Tindouf/Net

Dunia

LSM Mauritania Sampaikan Keluhan kepada Dewan HAM PBB tentang Situasi Mengkhawatirkan Di Kamp Tindouf

JUMAT, 24 JUNI 2022 | 06:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

LSM Mauritania 'Reseau Unite pour le Developpement de Mauritanie' menyampaikan tiga pernyataan tertulis kepada Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa yang menyesalkan situasi mengkhawatirkan yang terjadi di kamp-kamp Tindouf.

Presiden LSM tersebut, Mohamed Vall Barka, memaparkan bukti kepada Dewan Hak Asasi Manusia tentang situasi menyedihkan di mana milisi polisario dan inkubatornya Aljazair menyiksa dan menganiaya pengungsi dan anak-anak mereka. Milisi juga melakukan intimidasi dan penindasan kepada pembela hak asasi manusia di kamp-kamp Tindouf.

Dalam pernyataannya, Vall Barka menyampaikan pentingnya peram Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dalam mengkonsolidasikan perdamaian dan kesejahteraan masyarakat dan menghormati hak asasi manusia di seluruh dunia. Konflik yang berlangsung lama ini merupakan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas, baik di Afrika Utara maupun di kawasan Sahel dan Sahara.


“Penduduk wilayah Sahara Barat mencari solusi damai yang melindungi mereka dari isolasi dan perpecahan yang mereka alami karena kamp dan tembok pemisah. Sejak 1976, keluarga Saharawi hidup dalam perpecahan karena desakan pihak-pihak yang berkonflik untuk tidak memberikan solusi konkrit untuk mencabut pengepungan terhadap para korban ini,” isi pernyataan LSM.

Konflik Sahara telah menjadi beban masyarakat internasional. Keseriusan dan kemampuan Dewan Hak Asasi Manusia untuk mendorong solusi diplomatik mulai dipertanyakan.

Dalam pernyataan pertama mengenai “Represi dan Intimidasi Pembela Hak Asasi Manusia di Aljazair dan Kamp Tidouf”, Vall Baraka menyoroti antara lain praktik korupsi yang dilakukan oleh aparat negara di Aljazair. Ia meminta penuntutan terhadap pelakunya, serta mempublikasikan semua temuan penyidikan kasus korupsi.

Ia juga menginginkan dihapusnya batasan kebebasan berekspresi, dan menyelaraskan hukumnya dengan standar internasional untuk menjamin akses gratis ke informasi.

Dalam poin kedua, Vall Baraka menekankan agar dihentikannya eksploitasi anak di Sahara Barat, dan agar  masyarakat internasional tidak tinggal diam dan untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab merekrut anak-anak di kamp tidak dibiarkan begitu saja.

"Kami menyerukan negara Aljazair untuk memenuhi semua kewajiban internasionalnya terhadap penduduk kamp dan untuk memastikan bahwa anak-anak menikmati hak mereka atas pendidikan dan kehidupan keluarga yang nyaman," katanya.

Dalam poin ketiga, Vall Baraka menekankan agar dunia internasional menyerukan penghormatan terhadap hak asasi manusia di wilayah Sahara Barat oleh Maroko dan Aljazair dan dalam segala situasi. Kemudian memberikan kesempatan penting bagi kaum Shahrawi untuk menikmati kehidupan yang layak dan damai.

"Kami menganggap bahwa PBB secara langsung bertanggung jawab untuk menekan Aljazair untuk mengizinkan Polisario mencabut pengepungan di kamp-kamp dan untuk berinteraksi secara positif dengan upaya internasional untuk mewujudkan proses perdamaian yang serius dan realistis," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya