Berita

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan Perdana Menteri India Narendra Modi/Net

Dunia

India dan Negara-negara Teluk Berkomitmen pada Toleransi dan Perdamaian

RABU, 22 JUNI 2022 | 10:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataan seorang politikus India tentang Nabi Muhammad telah melukai umat Islam di seluruh dunia, termasuk di India. Tidak ada kata yang cukup untuk mengutuk pernyataan mantan juru bicara Partai Bhartiya Janata (BJP) itu.

"Apa yang telah mereka lakukan adalah melanggar konstitusi India, ajaran agama Hindu, yang melihat seluruh dunia sebagai satu dan kesusilaan dan kesopanan mendasar yang diharapkan dari manusia beradab," tulis T P Sreenivasan dalam artikelnya di Khaleejtimes, baru-baru ini.

Mantan diplomat India itu menambahkan, bahwa sudah seharusnya politikus itu diganjar dengan hukuman berat.


Setelah pernyataan itu, Pemerintahan Narendra Modi mendapat reaksi keras dari negara-negara Muslim terutama negara-negara di Teluk.

"Rasa tidak percaya dan cemas di banyak negara sahabat di Teluk dan di tempat lain disebabkan oleh interaksi mereka selama berabad-abad dengan India dan hubungan bilateral yang erat yang mereka miliki dengan negara itu, yang dibangun selama suatu periode melalui rasa saling menghormati," tutur Sreenivasan.

Toleransi terhadap agama-agama lain di Teluk menjelaskan kehadiran jutaan orang India yang terlibat dalam pembangunan bangsa tanpa ada halangan bagi kebebasan beribadah mereka.

Sreenivasan mengatakan, kuil Swaminarayan yang sedang dibangun di Abu Dhabi akan menjadi contoh cemerlang dari hubungan keagamaan tradisional antara India dan UEA. Kebijakan luar negeri India sendiri benar-benar bersifat sekuler dan tidak ada satu pun contoh perselisihan agama dalam hubungan internasional.

Hubungan antara India dan UEA berkembang dan mencapai tingkat hubungan politik dan ekonomi saat ini, menjadikannya model bagi banyak negara. Saat ini, ada Quad dari India, UEA, Israel, dan AS yang bekerja untuk stabilitas dan kemakmuran kolektif.

"Cara India menyambut setiap agama di dunia dan mengizinkan mereka mempraktikkan keyakinan mereka tanpa hambatan apa pun telah menunjukkan bahwa hubungan antar negara melampaui ideologi politik atau agama," tambahnya.

India dan negara-negara Teluk saling membutuhkan, dan selama ini telah menjadi mitra yang kuat dalam perdagangan, kerja sama energi, teknologi, dan sumber daya manusia. Bahkan, bahu membahu dalam perlindungan lingkungan dan mengakhiri momok terorisme.

"Tidak heran, jika kemudian Perdana Menteri Narendra Modi telah mengambil tindakan segera untuk memastikan bahwa komentar tidak bertanggung jawab yang dibuat oleh anggota partainya tidak boleh dibiarkan mengganggu bangunan perdamaian dan kerja sama yang telah dibangun," tulis Sreenivasan.

Jutaan orang India dari semua agama, tinggal dan bekerja di Teluk. Mereka tidak pernah mengganggu kerukunan politik dan agama di negara tuan rumah mereka. Niat baik dan keramahan yang mereka nikmati memungkinkan mereka menjadi sangat produktif dan setia.

"Dilarang mengganggu pekerjaan mereka karena akan menyebabkan kerusakan pada kedua belah pihak," kata Sreenivasan.

Transaksi ekonomi dan layanan sejauh ini berjalan baik. Namun, setelah pernyataan menggegerkan itu, ada desas-desus yang menyebutkan adanya gangguan yang dialami beberapa pekerja India.

Bukan hal yang aneh jika masalah muncul antar negara karena kurangnya kepekaan tentang agama dan keyakinan.

"Saya telah melihat gambar dewa Hindu di alas kaki yang dibuat di luar negeri. Banyak orang mungkin merasa tersinggung, tetapi tidak ada protes atau kekerasan karena penyimpangan seperti itu dianggap sebagai hasil dari ketidaktahuan. Seperti yang diajarkan Mahatma Gandhi kepada kita, pendekatan mata ganti mata akan membuat seluruh dunia buta," kata Sreenivasan.

Dalam hubungan internasional, kebijakan domestik negara-negara hanya memainkan peran kecil, sebagaimana mestinya. Tetapi negara-negara barat cenderung terlalu ikut campur dan menilai masalah domestik di negara lain. AS, misalnya. Mereka rutin membuat laporan tentang kebebasan beragama di negara lain.

Keterlibatan media juga perlu medapat perhatian. Dalam demokrasi, di mana ada pers yang bebas, bukan hal yang aneh bagi media untuk mengambil posisi menentang pemerintah saat itu, dan seringkali bersifat politis.

Tampaknya proses penyembuhan luka yang ditimbulkan oleh pernyataan politikus yang menghina nabi itu, telah dimulai. Menteri Luar Negeri Iran, yang mengunjungi India baru-baru ini, tampak puas bahwa itu terjadi karena ketidaktahuan dan ketidakpekaan daripada permusuhan atau kebencian.

Peradaban Hindu dan Islam telah hidup bersama selama berabad-abad dan persatuan mereka sangat penting pada saat ketidakstabilan geopolitik karena pandemi dan perang yang sia-sia.

Benturan peradaban tidak bisa dihindari jika ada kepentingan bersama yang didasarkan pada niat baik dan dialog, tutup Sreenivasan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya