Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pertempuran di Donbas Bisa Jadi Penentu dalam Perang Rusia di Ukraina

SENIN, 13 JUNI 2022 | 16:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perang Rusia di Ukraina telah memasuki bulan keempat, menandai rumitnya konflik yang berlangsung dengan kedua belah pihak saling berpegang dengan keinginannya masing-masing.  

Rusia terus menggempur wilayah Donbas di Ukraina dengan artileri dan serangan udara tanpa henti. Sejauh ini langkah Rusia begitu lambat untuk mewujudkan harapannya, tetapi nampak pasti akan merebut jantung industri  negara tetangganya itu.

Perang telah memasuki bulan keempat. Belum nampak tanda-tanda yang menentukan jalannya seluruh perang. Negosiasi antara kedua belah pihak pun macet, sementara sanksi Barat terus berhamburan mendera Rusia.


Sebuah artikel di The Associated Press mengungkapkan, jika Rusia menang dalam pertempuran Donbas, itu berarti bahwa Ukraina tidak hanya kehilangan tanahnya tetapi mungkin sebagian besar kekuatan militernya. Ini akan membuka jalan bagi Moskow untuk merebut lebih banyak wilayah, sehingga bisa membuat Kremlin mendikte persyaratannya ke Kyiv.

Sebaliknya, jika Rusia gagal, maka kegagalan Rusia dapat meletakkan dasar untuk serangan balasan Ukraina - dan mungkin menyebabkan pergolakan politik bagi Kremlin.

Rusia gagal merebut Kyiv dan kota terbesar kedua Kharkiv yang berjalan tanpa perencanaan dan koordinasi yang tepat. Kemudian mengalihkan perhatiannya ke Donbas, wilayah tambang dan pabrik tempat separatis yang didukung Moskow memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.

Belajar dari kesalahan langkah sebelumnya, Rusia melangkah lebih hati-hati di sana, mengandalkan pemboman jarak jauh untuk melunakkan pertahanan Ukraina.

Sementara ini nampaknya berhasil. Pasukan Rusia yang diperlengkapi dengan lebih baik, mampu menguasai sebagian Donbas yang meliputi Luhansk dan Donetsk yang baru-baru ini diakui kedaulatannya oleh Rusia. Di wilayah itu, Rusia mengendalikan lebih dari 95 persen wilayah pertama dan sekitar setengah wilayah terakhir.

Banyak yang mengira Presiden Vladimir Putin akan mengklaim kemenangan setelah meraih beberapa keuntungan di Donbas. Tetapi Kremlin dalam pernyataannya telah menjelaskan bahwa mereka mengharapkan Ukraina untuk mengakui apa yang disyaratkan Rusia yang telah digaungkan sejak awal invasi,  sesuatu yang telah dikesampingkan oleh Kyiv.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya